Lihat ke Halaman Asli

Berbagi Nuklir ala Shinzo Abe, Apa Itu?

Diperbarui: 8 Maret 2022   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PM Jepang Shinzo Abe saat pengunduran dirinya di konferensi pers, di Tokyo, Jepang, thn 2020.(POOL via REUTERS dan kompas. com)

Mantan Perdana Menteri Partai Demokrat Liberal Shinzo Abe berbagi pendapat di dalam program berita Fuji TV Sunday akhir Februari lalu. Pembicaraannya adalah perlunya diskusi tentang "nuclear sharing" (berbagi nuklir).

Apa yang dimaksud Abe tentang "berbagi nuklir?"

Ada kesimpulan Jepang ingin Amerika berbagi Nuklir dengan Jepang menghadapi Cina dan Korea Utara.

Jepang sangat cemas dengan dominannya Cina dalam percaturan politik 'dunia' dan ancaman bagi Jepang.

Perlu untuk "berbagi nuklir" dalam menanggapi perdebatan yang berkembang dalam keamanan negara, kata Abe.

Situasi di mana negara non-senjata nuklir  diserang oleh negara  senjata nuklir  adalah situasi yang sangat serius terkait dengan kemerdekaan kedaulatan negara dan kehidupan milik rakyat, kata Abe.

 Oleh karena itu, sangat penting bagi Jepang untuk mencegah  situasi seperti itu dengan mempertahankan diri.

Abe mengatakan, "berbagi nuklir", tidak boleh dikecualikan dari isu itu.

"Berbagi nuklir" diperkenalkan pada 1950-an sebagai "pencegah nuklir" terhadap bekas Uni Soviet oleh NATO ("Organisasi Perjanjian Atlantik Utara")

Di Jerman, Italia, Belanda, Belgia dan Turki dikatakan 'Abe ' bahwa total 150 B61 telah ada dinegara itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline