Lihat ke Halaman Asli

Ukraina Siap Negosiasi Netralitas, Rusia Tidak Serius

Diperbarui: 27 Februari 2022   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Vlodymyr Zelensky (tengah) tentu tidak menyangka pekerjaannya akan menjadi begitu menegangkan. OLEG PETRASYUK/EPA, VIA SHUTTERSTOCK

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan tidak tunduk kepada Rusia m

" Kami belum meletakkan apapun senjata. Kami akan melindungi negara kami, ini adalah tanah kami, negara kami, anak-anak kami, dan kami akan melindungi mereka semua. Itu saja. Itu yang ingin saya katakan kepada Anda. " kata Presiden.

Perlawanan militer Ukraina lebih kuat dari yang diperkirakan Rusia, kata para pejabat AS. Tetapi pemerintahan Biden masih memperingatkan bahwa Kiev bisa segera jatuh.

Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap Putin, dan Amerika Serikat mengatakan akan mengambil tindakan terkait. 

Dalam pertemuan puncak yang jarang terjadi, para pemimpin NATO mengatakan mereka akan mengirim lebih banyak pasukan ke negara-negara anggota timur dan berjanji untuk terus memasok Ukraina dengan senjata, termasuk pertahanan udara..

Sebelumnya, Xi Jinping berbicara dengan Putin dan meminta Rusia dan Ukraina untuk "menyelesaikan masalah melalui negosiasi".

Pada hari Jumat, 25 /02 juru bicara Kremlin mengatakan Putin siap mengirim perwakilan ke Belarus untuk berbicara dengan delegasi Ukraina. 

Usulan itu muncul setelah Putin melakukan panggilan telepon dengan pemimpin tinggi China, Xi Jinping.

 Presuden Ukraina Vlodymyr Zelensky mengatakan dia siap untuk membahas " netralitas " (tidak masuk NATO)  kata juru bicara itu . 

Meskipun sikap Rusia tampaknya telah melunak, dunia luar " tampaknya tidak  optimis "bahwa negosiasi benar-benar dapat terjadi. Rusia merasa telah menang dan akan meningkatkan perangnya untuk menguasai Ukraina. Putin tidak lagi serius menanggapi proposal Ukraina. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline