Lihat ke Halaman Asli

Limbah Belanja Online Bagaimana Mengatasinya?

Diperbarui: 21 Februari 2022   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan pesatnya perkembangan industri pengiriman ekspres China, limbah bahan kemasan menjadi semakin serius. Gambar: Wei Bao.

Belanja online Mobil atau kendaraan tetap di garasi,  transportasi dihemat karena pembeli duduk diam dirumah dan tidak menggunakan transportasi.

 Pengiriman yang banyak  dibundel melalui penyedia layanan online. dikirimkan secara efisien dan tepat waktu dan
emisi CO2  tidak perlu terjadi dan menghemat transportasi pelanggan.

Toko online tidak menggunakan banyak listrik dan
tidak mengharuskan pelanggan mengemudi ke mana pun. 

Pengemudi supermarket atau kurir sering melakukan ratusan pengiriman  untuk banyak orang  

Namun  ketika belanja online menghasilkan banyak sampah menjadi masalah pada lingkungan. 

Sebuah penelitian mengatakan bahwa hampir sepertiga dari barang barang yang dibeli online dikembalikan kepada produsen. Ini tidak efektif untuk lingkungan karena transportasi yang tidak perlu terjadi.

Pelanggan memilih untuk mengembalikan barang karena ada kemudahan dari bisnis online tanpa biaya jika tidak dikehendaki, rusak atau tidak cocok. 

Pakaian dan sepatu merupakan salah satu produk yang memiliki tingkat pengembalian yang tinggi. 

Tidak seperti di toko walk-in, pembelanja online tidak dapat mencoba sesuatu sebelum membeli. 

Jadi, perusahaan menawarkan pengembalian gratis untuk memudahkan pembeli membeli item pakaian yang sama dalam berbagai ukuran dan warna. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline