Lihat ke Halaman Asli

Yudi Rahardjo

TERVERIFIKASI

Engineer, Marketer and Story Teller

Financial Goals Bukan untuk Jadi Paling Kaya

Diperbarui: 7 Juli 2024   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi | Sumber: pexels.com 

"Tabunganmu berapa?"

"Sudah punya aset apa saja?"

Pertanyaan ini ditujukan seperti tusukan belati pada siapa yang dianggap sudah cukup dekat dengan dirinya dan memiliki latar belakang pendidikan yang tak jauh berbeda dengan dirinya juga.

Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk membandingkan financial goals mereka dengan dirinya, saat mereka menjawab melebih dari apa yang dia miliki, maka akan muncul perasaaan tersaingi yang membuat dirinya harus melebihi tingkat keuangan yang dimiliki orang tersebut.

Berikut adalah cuplikan dari versi financial goals dari salah seorang rekan saya, menurutnya financial goals adalah tentang menjadi yang paling kaya diantara yang lainnya. Namun apa benar demikian?

Tulisan singkat ini akan coba membahasnya.

Bukan untuk Menjadi Paling.

Merasa menjadi "si paling" akan membuat orang jadi jumawa dan memandang remeh orang yang ada di sekitarnya, sifat sombong ini bukanlah sifat manusia, bukankah sombong itu adalah sifat iblis, yang lantas membuat iblis diusir dari surga.

Dalam menjalani kehidupan, boleh saja kita merasa "lebih" entah lebih baik atau lebih buruk, namun merasa jadi yang paling, adalah salah satu tipu daya yang menghanyutkan, dan tentu saja menjadi merasa jadi si paling financial goals.

"Financial Goals adalah untuk menjadi bahagia"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline