Lihat ke Halaman Asli

Yudi Rahardjo

TERVERIFIKASI

Engineer, Marketer and Story Teller

Mencoba Jenjang Karir Horizontal

Diperbarui: 23 Oktober 2023   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | Source : pexels.com 

Jadi staff, supervisor, leader kemudian manajer.

Itu adalah jenjang karir yang umum terjadi di banyak perusahaan, mungkin ada beberapa penyebutan yang berbeda, namun levelnya pasti akan jelas dalam perusahaan, apakah karir kita akan naik, tetap atau bahkan turun.

Untuk jenjang karir yang diturunkan, biasanya sudah terjadi hal yang buruk, entah anda tidak bisa memenuhi ekspektasi perusahaan atau semacamnya, kebanyakan orang yang saya kenal jika kemudian diturunkan levelnya, maka menurut mereka itu adalah pertanda jika mereka harus resign.

Baca : Perusahaan Bangkrut, Karyawan Masih Setia. 

Seperti itulah yang dinamakan jenjang karir vertical, namun jenjang karir itu bukan hanya seperti garis vertical dari bawah ke atas, jenjang karir juga bisa berupa horizontal.

Berpindah Karir Tapi Masih Setara.  

Istilah mengenai jenjang karir yang horizontal ini, saya dapatkan dari Raditya Dika. Pria 39 tahun ini memiliki pandangan yang berbeda mengenai jenjang karir, beliau yang mengawali karirnya sebagai penulis, pernah berbincang dengan seorang kawan mengenai jenjang karirnya.

Setelah menjadi penulis kemudian akan menjadi apa ?

Apakah kemudian menjadi supervisor penulis, manajer penulis, atau lainnya ?

Kemudian ini membuat penulis Kambing Jantan ini mengutarakan jika jenjang karirnya dalam menulis bukan vertical seperti karyawan, jenjang karirnya akan menjadi horizontal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline