Lihat ke Halaman Asli

Yudi Rahardjo

TERVERIFIKASI

Engineer, Marketer and Story Teller

Media Cetak Abadi, Media Cetak Bertransformasi

Diperbarui: 26 September 2023   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | Source : pexels.com

Apakah masih ada yang membeli majalah di masa sekarang ?

Pasti banyak dari anda akan menggelengkan kepala, atau malah balik bertannya, memang masih ada yang menjual majalah ?.

Saya juga tidak bisa menjawab dengan yakin mengenai pertanyaan apakah masih ada majalah yang dijual, karena banyak kios koran yang dulu sudah alih fungsi menjadi kios yang menjual rokok dan barang asongan lainnya.

Apakah ini pertanda jika media cetak sudah punah ?

Ternyata jawabannya tidak, media cetak belum punah, mereka bertransformasi.

Kepopulerannnya yang sudah dikalahkan oleh media digital, membuat media cetak mengambil positioning yang baru, yaitu sebagai sesuatu “bersejarah” dan “bermakna”, dimana akan ada nilai nostalgia dan nilai kepuasan tersendiri saat mendapakannya.

Siasat Majalah Bobo.

Belakangan ini, majalah Bobo menjadi kembali ramai diperbincangkan, di perayaan ulang tahunnya yang ke 50, majalah dengan tagline “teman bermain dan belajar” meriliskan edisi special yang memuat cerita cerita paling berkesan dari majalah bobo selama perjalanan terbitnya majalah Bobo.

Majalah Bobo edisi spesial | source : gramedia.com

Majalah ini tidak dijual di toko buku, melainkan harus menggunakan system PO (Pre Order) dan hanya dijual “terbatas”, siasar PO dan terbatas ini sebenarnya hanya strategi marketing semata, karena setelah selesai masa PO, masih banyak toko online yang menjual majalah tersebut, meski dengan harga yang berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline