"Karena kami merupakan perusahaan startup. Maka kemungkinan saat Anda diterima, akan ada rangkap tugas yang harus kamu kerjakan, apa Anda siap?"
Saya dengan yakin menyanggupi hal tersebut, menurut saya jika memang ada rangkap jabatan dengan adanya banyak pekerjaan ini, malah bisa membuat saya bisa mengembangkan berbagai potensi yang saya miliki.
Singkat cerita, beberapa waktu kemudian saya diterima di perusahaan startup tersebut dan memang apa yang disampaikan dalam interview tersebut benar adanya, saya harus melakukan banyak tugas yang sebenarnya di luar jobdesk utama saya.
Hal ini sesuai dengan apa yang sebelumnya disampaikan di waktu interview, saya pun bisa memaklumi hal tersebut.
Terlebih bagi saya yang masih "fresh graduate", kesempatan untuk bisa mengembangkan diri adalah hal yang paling utama.
Saya sendiri tidak begitu kaget dengan rangkap tugas ini, karena sedari kuliah saya sudah aktif di banyak organisasi baik dalam kampus maupun luar kampus, dan pernah merasakan banyak role dalam berbagai bidang.
Rangkap Tugas = Alasan Resign
Berbeda 180 derajat dengan pemikiran saya, beberapa kawan saya punya pemikiran jika mereka diberikan pekerjaan yang tidak sesuai dengan jobdesknya, maka ini adalah alasan mereka untuk resign.
Jika ada sedikit pekerjaan saja yang di luar jobdesk utama mereka, maka kemudian mereka akan "sambat", berkeluh kesah di sosial media dan berujung pada menjelek-jelekan perusahaan dan atasan tempat mereka bekerja.