Lihat ke Halaman Asli

Yudi Rahardjo

TERVERIFIKASI

Engineer, Marketer and Story Teller

Spiralife, Perusahaan Start-Up Mikroalga Pertama di Indonesia

Diperbarui: 12 Januari 2021   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Spiralife 

Banyak orang dengan mudahnya  mengatakan untuk membuat perusahaan rintisan atau startup, namun tidak demikian dengan apa yang terjadi pada Maulana Azim dan Amak Yaqoub.

Lahir dari Keresahan.

Saat tidak berada di tanah air, kedua pria ini malah menjadi semakin cinta dengan  Indonesia. Mereka melihat sendiri jika Indonesia mengalami berbagai ketertinggalan dibanding negara-negara lain. Salah satu ketertinggalan yang mengusik dan membuat dua akademisi ini resah adalah ketertinggalan Indonesia dalam mengolah mikroalga.

Saat ini produk mikroalga di pasar dunia, 90% didominasi oleh hasil produksi dari China dan India. Padahal jika melihat potensinya, Indonesia mampu menghasilkan jumlah yang lebih banyak dan lebih berkualitas dibandingkan China dan India.

Keresahan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, Azim dan Yaqoub tak mau keresahan ini jadi seperti duri dalam daging yang membuat rasa cinta mereka akan Indonesia makin tersakiti.

Di awal tahun 2020 silam, saat kedua putra bangsa ini masih berada di Groningen, Belanda. Mereka memutuskan untuk membuat sebuah perusahaan start up mikroalga pertama di Indonesia yang bernama Spiralife.

Dok. Spiralife

Mengenal Mikroalga.  

Sebelum kita lebih lanjut bicara mengenai spiralife, kita berbicara dulu mengenai apa itu mikroalga, sesuai dengan namanya mikroalga adalah jenis makhluk hidup yang berukuran mikroskopis (lebih kecil dari 0,00001 meter).

Dok. Spiralife

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline