Lihat ke Halaman Asli

Yudi Rahardjo

TERVERIFIKASI

Engineer, Marketer and Story Teller

Senioritas di Kampus, Benarkah Membantu di Dunia Kerja?

Diperbarui: 23 September 2020   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: freepik.com/pressfoto

"Senior itu nanti bakal bantu kalian buat dapat kerja, dek". 

Saya masih mencoba bertahan mendengarkan, meski pikiran saya mengatakan jika ini pasti hanya omong kosong dari para senior, supaya para maba (mahasiswa baru) mau mengikuti kehendak senior.

Orang yang berbicara di depan saya ini adalah kakak pendamping, kakak pendamping juga seorang senior, berbeda dengan mereka yang suka melotot dan ngomel-ngomel, para kakak pembimbing ini memiliki peran sebagai "senior baik" yang selalu memberi nasihat baik dan melindungi para maba.

Di waktu tersebut, saya tidak bisa membuktikan jika omongan kakak pendamping ini salah, saya hanya mengangguk-ngangguk saja, berpura-pura setuju.  

Hanya Omong Kosong.

Beberapa tahun kemudian, saya benar telah membuktikan jika omongan tersebut hanyalah omong kosong untuk membuat para maba mau ikut mengikuti rangkaian kegiatan PKK (Pengenalan Kehidupan Kampus).

Setelah lulus kuliah, saya aktif sendiri melamar ke berbagai perusahaan, saat itu tidak ada senior yang  membantu saya.

Saya sudah tergabung dalam WAG (WhatsApp Grup) alumni yang berisi mulai dari angkatan saya yang waktu itu baru lulus, sampai angkatan tahun 80an, namun jarang sekali ada yang membagikan informasi mengenai lowongan kerja untuk fresh graduate, kebanyakan lowongan kerja yang dibagikan adalah untuk mereka yang sudah berpengalaman.

Selain lowongan kerja yang tidak tepat ini, WAG ini hanya berisi jokes bapak-bapak, dan humor yang menurut saya sama sekali tidak penting, jika ada pembahasan yang serius, pembahasan hanya mengenai struktur pengurus alumni, dan masalah keorganisasian seperti waktu  saya masih aktif berorganisasi di jurusan.

Saya tak habis pikir, ternyata para senior saya ini masih gagal move on dan masih saja membicarakan masalah tersebut, para senior ini kebanyakan hanya diskusi dengan golongan tua yang sama seperti mereka, kami yang junior tidak pernah dilibatkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline