Kalau bicara tentang komik jepang(manga), manga maka sudah pasti ada berbagai seri yang bisa kita temui,mulai dari dragon ball, one piece, bleach dan yang paling terbaru serta menyita banyak perhatian yaitu "demon slayer", yang penjualannya dikatakan akan mengalahkan one piece di masa depan.
Baca : Demon Slayer, Manga dan Anime Terlaris Masa Depan.
Lalu bagaimana dengan komik indonesia,komik Indonesia juga punya karakter karakteri ikonik seperti Gundala, Godam, Sri Asih dan lainnya, tapi sayang , karakter ikonik tersebut adalah karakter lawas, meski sekarang bumilangit sedang memperbarui karakter karakter tersebut,tapi ada beberapa hal yang membuat karaktertersebut terasa tidak sesuai di zaman sekarang.
Tetapi tak bisa dipungkiri jika industri komik Indonesia saat ini sedang berkembang, komik Indonesia meskipun belum sebesar manga di Jepang, mulai memunculkan berbagai komik komikus baru yang luar biasa.
Sweta Kartika, Komikus Indonesia yang Luar Biasa.
Salah satu komikus luar biasa tersebut adalah Sweta Kartika, komikus yang saat ini bisa dikatakan sedang berada dalam puncak kepopulerannya, sudah melahirkan puluhan judul komik.Dalam interviewnya dengan penerbit komik Indonesia,Ciayo.Pria kelahiran Kebumen, 34 tahun silam mengaku jika sanggup mengerjakan 2 judul komik perbulan.
Genre kesenangan Sweta Kartika adalah action, tapi bukan berarti semua komik yang beliau ciptakan adalah komik action, yang menariknya karya komiknya yang paling populer justru bukahlah genre action melainkan genre drama romance, komik tersebut berjudul Grey & Jingga.
Grey & Jingga, Komik Paling Populer.
Kaver Grey & Jingga Source: https://www.goodreads.com/
Komik Grey & Jingga menceritakan kisah cinta 2 orang mahasiswa yaitu Grey Saktiandra seorang pemuda gondrong yang pendiam dan cuek, Gray ini berkuliah jurusan seni musik,dan Alivia Jingga Remi seorang gadis manis berkacamata yang bawel dan sensi yang kuliah di jurusan sastra Indonesia, kedua orang dengan kepribadian bertolak belakang secara tidak sengaja dipertemukan kembali di kampus yang sama, setelah dulu dimasa kecil mereka pernah menjadi teman bermain.