Lihat ke Halaman Asli

Yudi Rahardjo

TERVERIFIKASI

Engineer, Marketer and Story Teller

Hentikan Merendahkan Penulis Buku

Diperbarui: 1 April 2020   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source: freepik.com

Beredar pesan berantai yang isinya kurang lebih seperti ini,” siapa yang minat buku xxxx dalam format PDF”,  silahkan japri, pesan tersebut disampaikan melalui status Whats App (WA) atau instagram story.

Bagi siapa yang membalas pesan tersebut dan menjawab berminat, maka si pemilik status akan mengirimkan buku dalam format pdf tersebut, lalu si penerima buku tersebut melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan si pemberi buku tersebut, menuliskan ke status WA atau instagram story miliknya, dan bila jika ada yang menjawab berminat maka akan dia berikan, begitu seterusnya

Merendahkan Penulis Buku.

Bukankah itu hal yang sangat baik, berbagi kebaikan kebaikan kepada orang lain, menjadi amal jariyah karena telah berbagi kebaikan dan bisa disebarkan ke banyak orang, tapi hal tersebut bukan kebaikan malahan merupakan tindakan yang merugikan dan merendahkan penulis buku.

Buku yang sudah dalam format digital atau disebut ebook  tersebut, biasanya adalah buku asli yang sudah di konversi menjadi format digital tapi ada pula yang memang dari awal sudah distribusikan dalam format digital, buku format digital ini ada di Google Play Book, serta untuk mendapatkannya harus membayar tidak gratis.

Mengunduh buku dalam format digital tersebut tanpa seizin dari penulis adalah hal yang ilegal, dan sama saja dengan melakukan pembajakan terhadap karya si penulis.

Penulis telah membuat buku tersebut dengan segenap daya dan tenaga, dan menjadikan itu untuk tujuan komersil, dengan hanya mengunduhnya sama saja dengan merendahkan penulis.

Penulis Juga Profesi.

Mengutip pernyataan Tere Liye di laman facebooknya, seorang penulis yang sudah banyak menulis Buku best seller serta diangkat menjadi film.

“Penulis itu seperti abang ojol, penjual sayur, petani, PNS, abang bakso, itu pekerjaannya, bedanya kalau kalian menolak membayar di tukang sayur, maka kalian akan kena golok si tukang sayur. Penulis tidak bisa demikian, tapi tidak masalah, saat orang menolak membayar pekerjaan penulis, malah menertawakannya, dan bahkan mencuranginya kerja kerasnya, maka simple, mari diselesaikan kelak di akhirat, kita semua akan tahu nanti harga setiap huruf” ujar Tere Liye

Bukan berarti tidak mau berbagi ilmu atau wawasan dengan tidak menyebarkan secara cuma-Cuma, tapi penulis melahirkan buku dengan segenap daya dan usaha dari buah pemikirannya, mengunduhnya secara illegal sama saja dengan mencurangi profesi penulis.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline