Membicarakan mengenai kopi, pasti tidak akan ada habisnya, terlebih saat ini kopi menjadi hal yang digandrungi oleh anak muda , terlebih dengan banyaknya kafe yang jadi tempatt favorit berkumpulnya anak muda, serta menu minuman kopi susu yang begitu disenangi.
Melihat keadaan tersebut, Dewan Perwakilan Cabang Muhammadiyah divisi kewiausahaan wilayah Banyumanik, Semarang, mengadakan sebuahkelas pelatihan mengenai kopi dengan nama "Menguak Rahasia meracik Kopi"
Dinarasumberi oleh Owner Kopi Petani
Acara ini dinarasumberi oleh seseorang yang sudah tahu tentang seluk beluk mengenai kopi yaitu owner dari Kopi Petani , Yunan helmi zakariKopi Petani adalah salah satu brand yang menjual kopi bijian, bubuk dan seduh. Kopi petani ini sudah berdiri sejak 2016, meskipun dulu awalnya hanya berjualan lewat online, hingga pertengahan 2019 lalu, akhirnya kopi petani memiliki outlet sendiri di Semarang.
Acara yang berlangsung hari ahad, 9 februari 2020. jam 9 pag, bertempat di gedung Dewan Dakwah Muhammadiyah Banyumanik. Dalam kelas pelatihan ini dijelaskan mengenai macam jenis kopi yang ada di Indonesia yaitu, robusta dan arabika, sampai saat ini jumlah produksi kopi robusta di Indonesia lebih dominan daripada arabika, karena memang kopi robusta lebih cocok untuk ditanam di Indonesia, tidak seperti arabika yang butuh penanganan yang lebih special. Hal itu pula yang menyebabkan harga kopi arabika lebih tinggi daripada kopi robusta.
Kopi Menjadi Kebutuhan.
Selain memperkenalkan jenis jenis kopi yang ada di Indonesia,acara ini juga membahas mengenai bagaimana langkah untuk memulai bisnis dalam bidang kopi.Menurut bapak Yunan ini, kalau kopi adalah kebutuhan untuk masyarakat Indonesia, bukan hanya sekedar trend, beliau lalu menjelaskan mengenai perbedaan mengenai trend dan kebutuhan, yang menjadi trend contohnya adalah es kepal milo, thai tea, minuman boba dan semacamnya, hanya minuman yang "viral" sesaat lalu hilang begitu saja.
Memang ada kopi susu yang sekarang juga sedang trend, tapi tanpa adanya kopi susu pun. tetap saja budaya minum kopi tetap disenangi masyarakat. Terlebih sekarang ada sekitar 40an kafe di sekitar Banyumanik, yang tentu saja menjadi tempat yang disenangi kalangan masyarakat untuk minum kopi.
Kopi petani memang bukan kafe, Kopi Petani awalnya fokus kepada penjualan kopi bubuk dan kopi bijian, tapi karena request dari kalangan mahasiswa sekitar banyumanik, yangmenginginkan kopi susu, maka akhirnya dibuat juga varian kopi susu dan kopi seduh lainnya.
Kopi petani tidak menganggap kafe lainnya sebagai saingan, melainkan kawan bertumbuh, karena selain sama sama menjual jenis minuman kopi seduh, biasanya banyak kafe mengambil kopi bijian dan kopi bubuk dari kopi petani. Bahkan beberapa kafe biasanya minta diracika komposisi yang sesuai untuk membuat kopi susu yang enak.
Langkah Memulai Bisnis.