Perempuan merupakan mahkluk yang begitu istimewa, diciptakan dari tulang rusuk pria yang notabene merupakan lawan jenis seorang perempuan.
Perempuan dikenal dengan mahkluk sejuta tabir, mahkluk dengan seribu tanda tanya, yang apabila salah dalam memperlakukannya, dia akan menjadi seorang predator bagi lawan jenis nya.
Mahkluk yang satu ini (perempuan) merupakan jelamaan dari segala bentuk keresahan-keresahan, ucapan perempuan biasanya berbanding terbalik dengan apa yang dia inginkan.
Tak ayal banyak laki-laki yang begitu frustasi menyikapi hal tersebut.
Ya berarti tidak dan tida berarti ya...
"Dibalik diam Anisa" merupakan salah satu bukti empiris bahwa perempuan merupakan bentuk ketidak selarasan antara ucapan dan harapan.
Anisa adalah seseorang yang terlihat feminim, dari tutur kata yang lemah lembut dan cara berpakaian yang begitu tertutup, dan hal itu lah yang mendefinisikan bahwa diam anisa adalah tanda tanya.
Seperti halnya perempuan pada umumnya dia juga mempunyai keinginan dan hak yang sama dengan perempuan-perempuan lain, tetapi ada hal menarik dari sosok Anisa ini, Dia cenderung memaknai semua keinginannya dengan cara diam tak berkata-kata, dan inilah salah satu sikap yang begitu menarik.
Mengapa? Karena biasanya perempuan apabila mempunyai keinginan, cenderung melakukan hal-hal yang bisa dilakukan yaitu dengan rumus ya berarti tidak dan tidak berarti ya atau dengan kata terserah. Sosok Anisa ini lebih pada diam seribu bahasa dan cenderung memendam segala keinginannya, oleh sebab itu perlu cara khusus untuk penanganan seorang Anisa ini.
Dan hal ini lah yang mendorong bagu seorang laki-laki, untuk senantiasa mengerti keinginan Anisa, dengan banyak mempelajari setiap kebiasaan-kebiasaan yang ada pada diri Anisa. Laki-laki dituntut untuk mengerti setiap langkah keinginan seorang Anisa, dan ini memaksa menjadikan seorang laki-laki menjadi seorang paranormal dadakan apabila seorang Anisa ada kemauan.
Problematika ini akan terjawab apabila dijalani dengan penuh kasih sayang, dan problematika ini akan mengular apabila dijalani dengan penuh kepalsuan.