Dewa United FC lahir setelah mengakuisisi klub Liga 2, Martapura FC. Sebagai tim pendatang baru, mereka berhasil tampil apik dan mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia. Saya pun mulai tertarik untuk mengikutinya.
Pada gelaran kompetisi sepak bola kasta kedua Liga Indonesia, yakni Liga 2 musim 2021 ini cukup menarik minat untuk disaksikan lewat layar kaca atau pemberitaannya. Pasalnya pada musim ini klub pesertanya berhasil menarik minat para pemerhati sepakbola nasional.
Kehadiran tim-tim yang dijuluki "Klub Sultan" adalah salah satu daya pikatnya, tanpa mengesampingkan klub-klub yang berbasis kedaerahan yang memiliki identitas dan sejarah yang panjang di sepakbola Indonesia.
Masuknya sejumlah artis, dan putra Presiden Jokowi dibalik layar klub-klub sultan telah berhasil menarik minat pecinta bola untuk menonton Liga 2. Ada Kaesang Pangarep di Persis Solo, Atta Halilintar di AHHA PS Pati, Raffi Ahmad di Rans Cilegon FC dan Rendra Soedjono di Dewa United FC.
Selain ditunggangi oleh para pesohor, klub-klub sultan itu juga memboncengi para pengusaha sukses di Indonesia. Di Persis Solo ada Kevin Nugroho, Putra Siregar di AHHA PS Pati, Rudy Salim di Rans Cilegon FC dan Kevin Hardiman di Dewa United.
Selain pesohor dan pengusaha, rasanya kurang etis kalau tidak membicarakan para pemain yang mengisi skuad di klub para sultan. Sederet pemain bintang yang biasa bermain di Liga 1, kini tak alergi bermain di Liga 2.
Diisi dengan nama-nama beken ternyata menjadikan tim-tim sultan memiliki nilai pasar termahal di Liga 2. Baru-baru ini sebuah situs bernama Transfermarkt Indonesia mengeluarkan daftar 10 tim terkaya di Liga 2 2021.
Persis Solo menjadi klub paling kaya, atau memiliki nilai pasar tertinggi di antara klub-klub peserta Liga 2 musim 2021 bahkan dengan klub sultan lainnya. Klub berjulukan Laskar Sambernyawa ini menempati urutan teratas dalam daftar klub Liga 2 paling kaya dengan nilai pasar mencapai 2,33 juta Euro, atau setara Rp37,56 miliar rupiah.
Kemudian diikuti Dewa United di urutan kedua, dengan memiliki total nilai pasar mencapai 1,81 juta Euro, atau setara Rp 29,17 miliar. Sementara itu AHHA PS Pati berada di urutan keempat dengan nilai pasar mencapai 1,78 juta Euro, atau setara Rp 28,58 miliar.
Sedangkan Rans Cilegon FC justru menempati urutan kesembilan dalam daftar klub paling mahal di Liga 2, dengan nilai pasar sekitar 1,57 juta Euro, atau setara Rp 25,31 miliar.