Sebagai fans West Ham United yang baik hatinya, saya merasa punya kewajiban untuk mengingatkan pak Moyes soal ancaman degradasi bagi klub medioker ini.
Misi penyelamatan West Ham dari ancaman degradasi, akan kembali dimulai di Liga Inggris pada Sabtu (20 Juni) malam WIB dengan melawan tim kuda hitam Wolverhampton Wanderers di London Stadium.
Kompetisi Liga Inggris telah kembali bergulir di masa sepak bola new normal dengan ditandai dua pertandingan yang digelar pada Kamis (18/6) dini hari WIB. Aston Villa menghadapi Sheffield United dan Arsenal yang bertandang ke Manchester City.
Sebagai penggemar Liga Inggris, saya harus menunggu sekitar tiga bulan untuk kembali berkesempatan melihat tim favorit saya kembali beraksi di Liga termasyhur di dunia. Pasalnya tim kami sedang berjuang dari zona degradasi yang tentunya bikin rasa was-was.
Mengawali kelanjutan Liga Inggris setelah ditangguhkan akibat dari pandemi virus Corona, West Ham dihadapkan dengan tiga pertandingan maha berat. Salah satu pada akhir pekan ini yang akan menjamu Wolves di London Stadium.
Laga di pekan ke-30 ini adalah pertandingan yang cukup sulit untuk The Hammers disaat mesin belum panas akan melawan salah satu tim kuda hitam di Liga Inggris musim ini.
Setelah melawan Wolves, West Ham akan menghadapi Tottenham Hotspur tiga hari kemudian, setelah itu mengunjungi Stamford Bridge melawan Chelsea seminggu kemudian.
Oke, sekarang kita bahas soal Moyes yang tengah memiliki kepercayaan diri dan performa West Ham itu sendiri...
Menghadapi Wolves, catatan West Ham dari tiga pertemuan terakhir jeblok. The Hammers selalu menelan kekalahan, yang terbaru pada pertemuan pertama musim ini mereka harus bertekuk lutut 2-0 kala bersua ke Molineux Stadium.
Namun, pada pertemuan kedua ini atau kembalinya Liga Inggris bergulir sang arsitek David Moyes tengah memiliki rasa percaya diri, entah dapat ilham dari mana padahal tiga dari empat pertandingan terakhir di Liga Inggris menelan kekalahan.
Pelatih yang belum lama ini kembali dipercaya menangani Mark Noble dkk untuk menggantikan Manuel Pellegrini diberikan misi untuk menyelamatkan klub yang berasal dari London Timur itu dari jeratan degradasi.