Lihat ke Halaman Asli

Yudi Kresnasurya

PRIBADI BIASA

Belanja Online, Lapar Mata, dan Dompetpun Puasa...

Diperbarui: 12 November 2020   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia memang mengalami perubahan yang sangat drastis baik dari segi tatanan kehidupan manusianya maupun tingkah laku atau peradaban. Hal ini tidak lepas dari adanya kemajuan revolusi industri yang menyebabkan banyak hal yang tadinya bersifat manual berubah menjadi otomatis. 

Tentu saja kemajuan yang ada tersebut mempunyai 2 sisi sekaligus yakni sisi positif maupun sisi negatif. Hal ini sesuai dengan hukum alam yang selalu menampilkan dua sisi nilai, sehingga tergantung dari kita sendiri untuk lebih condong ke mana dalam melihat dua sisi yang ditawarkan.

Kembali lagi ke peradaban manusia di zaman milenial ini. Zaman yang kini penuh dengan pemanfaatan aplikasi berbasis internet memaksa setiap orang khususnya para pemilik kebijakan baik pemerintah maupun swasta untuk segera merenovasi rencana dan proses pencapaian tujuan. 

Hal ini sangat penting dilakukan karena bila tidak dilakukan pembaruan terhadap manajemen yang ada maka bersiap-siaplah untuk di telan zaman, tergusur dan terabaikan hingga hilang tak berbekas.  

Contoh yang ada bisa dilihat dengan mudah seperti begitu banyak mal-mal atau pusat perbelanjaan yang sudah tutup akibat pemiliknya tidak segera menyadari perubahan terhadap gaya belanja masyarakat. 

Masyarakat kini mempunyai berbagai pilihan cara memenuhi kebutuhan mereka ketika belanja barang-barang kebutuhan ataupun keperluan. Ya kini masyarakat dapat berbelanja tidak harus datang ke tempat penjual atau ke pasar atau ke mal. 

Banyak aplikasi belanja yang menawarkan berbagai barang kebutuhan masyarakat. Aplikasi belanja lewat toko-toko online kini bertebaran bak cendawan di musim hujan.

Awalnya banyak dari masyarakat tidak tahu dan tidak mau berbelanja secara online. Hal ini karena banyak dari masyarakat masih awam dengan sistem belanja online serta adanya rasa khawatir atau takut untuk ditipu. 

Namun begitu sudah melakukan belanja online pertama kali banyak dari mereka yang akhirnya malah ketagihan untuk belanja dan belanja lagi, seterusnya. Apalagi semakin lama gaya penawaran yang dilakukan toko-toko online dianggap jauh lebih menarik daripada toko-toko konvensional.

Masyarakat luas kini sudah terbiasa dan merasa mempunyai ikatan yang kuat dengan beberapa toko online. Namun demikian toko-toko konvensional tetap saja ada peminatnya walaupun mungkin tidak seramai dahulu ataupun peminat toko konvensional adalah sebagian dari masayarakat yang belum mau menggunakan atau mempercayai belanja secara online. 

Bagi kaum milenial ataupun bukan namun sudah pernah merasakan belanja secara online, banyak merasakan manfaat dari kegiatan belanja secara online.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline