Banyak sekali nasehat yang pernah kita dengar baik secara langsung maupun tidak, yang mengajarkan agar kita agar selalu berbuat baik bagi sesama. Bahkan berbuat baik tidak hanya kepada sesama manusia tetapi juga kepada alam lingkungan kita.
Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berbuat baik karena berbuat baik bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan yang ada serta berbagai jenis kegiatan bisa bernilai kebaikan. Misal kepada sesama manusia, kita tersenyum saja sudah dianggap baik belum lagi kalau menyapa dengan sopan dan akrab bahkan saling mendoakan kebaikan.
Berbuat baik kepada lingkungan juga sangat mudah seperti tidak membuang sampah sembarangan, meminggirkan dahan yang menghalangi jalan, menghemat air dan sebagainya.
Namun banyak dari kita yang merasa enggan untuk melakukan perbuatan baik seperti di atas. Hal ini bukan karena kesulitan yang ada, tetapi pada dasarnya karena kemalasan yang melanda diri kita sehingga perbuatan baik sekecil apapun jadi terasa berat untuk dilakukan. Semua rasa malas akan membuat pekerjaan yang ringan terasa berat, yang kecil terasa besar dan yang mudah terasa susah.
Akan tetapi ada juga orang-orang yang merasa sudah berbuat baik tetapi kemudian perbuatannya tadi sengaja disebarluaskan agar diketahui masyarakat luas dan merasa harus dihargai karena sudah melakukan perbuatan baik dan akan marah atau kecewa bila tanggapan dari masyarakat atau orang lain tidak sesuai dengan keinginannya.
Orang-orang seperti ini merasa bahwa kalau bukan dia yang berbuat baik, maka tak ada orang lain yang bakal berbuat baik atau tak akan ada orang yang sebaik dia dalam melakukan perbuatannya. Orang-orang seperti ini biasanya suka memamerkan segala bentuk kebaikan yang dia buat walalupun bagi orang lain justru terlihat sombong.
Sebenarnya bukan tidak boleh menunjukkan kepada orang lain atau masyarakat bila kita telah berbuat baik, namun semuanya harus berasal dari niat di dalam hati. Bila memang kita berniat berbuat baik dengan ikhlas tentu tidak akan kecewa bila orang-orang tidak merespon kebaikan kita karena yang kita harap adalah keridhoan dari-Nya.
Bahkan nasehat agama mengatakan bahwa bila kita berbuat baik usahakan tidak diketahui orang lain (dalam banyak hal) agar tidak timbul rasa riya atau sombong karena pada dasarnya perbuatan baik yang kita lakukan tidak bisa terlaksana tanpa pertolongan orang lain. Kita berbuat baik bukan untuk disombongkan tetapi sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME, Alloh SWT, yang telah memberikan banyak kenikmatan yang tidak terhitung.
Jangan pernah merasa bahwa tanpa kita berbuat baik maka keadaan tidak akan menjadi baik. Justru kita harus berharap semoga kebaikan yang kita lakukan dapat membantu diri kita menjadi manusia yang lebih baik lagi terutama dalam sikap dan perilaku sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H