Lihat ke Halaman Asli

Yudi Kresnasurya

PRIBADI BIASA

Berpikiran Sehat dalam Grup Media Sosial

Diperbarui: 14 April 2020   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya yakin anda semua yang membaca tulisan ini di kompasiana sudah memiliki grup sendiri di media sosial baik itu whattsapp, facebook, atau yang lainnya. Media sosial memang sudah seperti makanan bagi sebagian besar masyarakat, seakan -- akan sehari tanpa meluncur di media sosial terasa ada yang kurang dalam hari itu. 

Salah satu sifat dasar manusia adalah ingin terus menunjukkan eksistensinya dan media sosial adalah salah satu penyalur yang sangat efektif bagi manusia untuk menunjukkan eksistensinya. 

Media sosial mana yang dipilih oleh masyarakat ? tentu semua tergantung masyarakatnya sendiri, karena setiap media sosial memiliki kelebihan masing -- masing.

Media -- media sosial yang ada sekarang juga dapat dibuat grup -- grup, sehingga memudahkan masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam tema tertentu sesuai dengan grup -- grup media sosial. Ada grup berdasarkan tempat bekerja, tempat asal sekolah mulai dari SD, SMP, SMA hingga Fakultas dan Universitas. 

Ada juga berdasarkan komunitas tertentu seperti komunitas agama, komunitas keahlian, komunitas pelatihan dan berbagai macam lagi. Bahkan karena saking banyak grup yang diikuti sering membuat salah kirim pesan untuk ke grup lain. 

Untungnya banyak anggota grup yang sudah mengerti dan memaklumi hal -- hal tersebut karena memang sudah bukan hal yang aneh lagi.

Sebenarnya ikut tergabung dalam sebuah grup di media sosial memiliki banyak keuntungan yakni informasi yang diterima sangat beragam dan sangat cepat, namun di situ juga kekurangannya. 

Tidak semua orang memiliki type yang sama dalam menerima informasi, ada mereka yang asyik -- asyik aja dengan beragam informasi yang datang, ada yang masa bodoh tetapi juga ada yang terganggu karena menganggap banyak informasi yang datang tidak sesuai dengan keinginannya.

Masuk menjadi anggota suatu grup media sosial di zaman sekarang ternyata lebih banyak dimasukkan begitu saja tanpa ada persetujuan terlebih dahulu, sehingga tidak aneh jika seseorang memiliki grup yang sangat banyak karena tiba -- tiba terdaftar dalam grup yang sebelumnya tidak pernah menawarinya. 

Namun banyak dari mereka kemudian mencoba bertahan dahulu dalam grup -- grup baru tersebut walapuna ada sebagian lagi yang keluar dari grup tersebut. 

Sebenarnya memasukkan orang -- orang ke dalam grup oleh admin tanpa persetujuan sebelumnya tidaklah etis, namun kemudian karena saking seringnya kejadian tersebut akhirnya dianggap lumrah. Bagi yang tidak setuju silahkan keluar sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline