Pada tanggal 18 Mei 2020 yang lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengirimkan surat resmi yang ditujukan kepada Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus selalu Direktur Badan Kesehatan Dunia WHO. Di akhir surat tersebut menyebutkan bahwa Amerika Serikat akan secara permanen menghentikan pendanaan untuk Badan Kesehatan Dunia WHO. Alasan penghentian telah dijelaskan panjang lebar dalam empat halaman surat tersebut yang secara garis besar karena timbul kekecewaan terhadap Badan Kesehatan Dunia WHO terkait penanganan COVID19. Meskipun begitu, terkait beberapa evidence atau bukti ilmiah yang tertulis didalam surat itu langsung dibantah oleh para pakar terkait.
Seperti telah diberitakan sebelumnya di berbagai media bahwa memang sedang terjadi ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dengan Badan Kesehatan Dunia WHO yang secara personal bisa tergambarkan secara personal antara Donald Trump vs Dr. Tedros. Ketegangan itu kemudian mulai berlanjut dengan pembekuan sementara pendanaan hingga akhirnya Amerika Serikat secara jelas menyatakan akan membekukan secara permanen pendanaan untuk Badan Kesehatan Dunia WHO itu. Kemudian timbul banyak pertanyaan dari berbagai pihak, bagaimana nasib Badan Kesehatan Dunia WHO jika pendanaan dari Amerika Serika dihentikan permanen?
Pada tanggal 15 April 2020, JosephineMoulds, seorang freelance jurnalist menulis di dalam situs World Economic Forum bahwa memang Amerika Serikat merupakan kontributor terbesar dalam pendanaan untuk Badan Kesehatan Dunia WHO. Di tahun 2019, pendanaan Amerika Serikat tercatat sebesar 400 juta dollar atau sekitar 5,6 trilyun rupiah dan dana ini merupakan 15% dari total anggaran Badan Kesehatan Dunia WHO.
Berbagai program selama 2018 hingga 2019 telah dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO dengan menggunakan anggaran yang telah ditetapkan terutama dalam kategori penanganan penyakit menular (communicable disease), penyakit tidak menular (noncommunicable disease), eradikasi polio, program kedaruratan, dan program kesehatan lainnya seperti tertulis dalam WHO Results Report Programme Budget 2018-2019.
Bila kemudian pendanaan dari Amerika Serikat ini menghilang maka tersisa sekitar 1760 juta dolar dengan kontributor tertinggi adalah Bill & Melinda Gates Foundation. Kondisi ini cukup serius untuk suatu organisasi dunia mengingat bidang kesehatan sedang mengalami fase-fase kritis dalam masa pandemi covid19 ini. Tidak terbayangkan selanjutnya apa yang akan terjadi pada penduduk dunia, karena dalam skala kecil saja, apalagi anggaran dihentikan pasti akan sangat mempengaruhi kondisi pelayanan kesehatan.
Paling tidak akan ada berkurangnya fokus Badan Kesehatan Dunia WHO pada program tertentu, jika tidak ada pengganti atas kehilangan anggaran ini. Terlepas dari konflik ketegangan ini, sudah bisa dipastikan masyarakat dunia secara tidak langsung akan menjadi korban para pemimpin yang berseteru.
Seolah dunia ini tidak pernah ada kata damai dan tenang, penuh dengan berbagai kepentingan para pemimpin dan pebisnis dunia. Padahal saat ini masyarakat dunia sedang pandemi ini berakhir, vaksin segera disempurnakan dan diedarkan, serta aktivitas kembali seperti biasa. Entah siapa yang salah dan siapa yang benar, hanya para pemimpin dunia yang mengetahui sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H