Lihat ke Halaman Asli

Manajemen Risiko

Diperbarui: 8 Desember 2021   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu upaya yang dapat dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan datangnya kemungkinan-kemungkinan yang tidak diharapkan adalah dengan melakukan manajemen risiko. Manajemen risiko adalah sebuah proses yang ditujukan untuk menganalisa dan membentuk sebuah rencana agar dapat terhindar dari sebuah situasi tidak terduga.

Manajemen risiko di dunia pendidikan bukanlah sesuatu yang asing, karena menjadi bagian yang tidak boleh dilewati. Manajemen risiko ini merupakan bagian dari manajemen sekolah dalam mengembangkan kualitas dan arah kemajuan lembaga pendidikan yaitu sekolah. manajemen risiko sebagai upaya wajib yang dilakukan dalam proses perencanaan program-program sekolah.

Sebaik-baiknya rencana yang dibuat pasti dihadapkan dengan ketakpastian, apakah sukses berjalan atau mungkin gagal terlaksana. Maka sangat perlulah adanya managemen risiko sebagai metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan; penetapan konteks, pengidentifikasikan, penganalisaan, melakukan evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko. Dalam melaksanakan suatu program atau kegiatan, identifikasi Risiko merupakan sebuah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang kemungkinan besar dapat terjadi, termasuk juga dalam perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan harus merangkai analisis dan strategi untuk mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan program sekolah.

Risiko pasti muncul dan tidak mungkin dapat dihindari tetapi dapat dikelola dan dikendalikan karena apabila risiko dapat dikendalikan dengan baik maka akan berpengaruh signifikan dalam menekan kerugian serta hambatan, sehingga program sekolah yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dan begitupun sebaliknya jika risiko tak terkendali maka siap-siap program tidak akan berjalan sesuai dengan harapan, yang muncul adalah kerugian dan kahancuran dari program sekolah tersebut. Maka sangat pentinglah kita melakukan managemen risiko. Tujuan suatu organisasi akan tercapai dengan adanya kelola dan kendali risiko. Ada beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan, yaitu:

Risiko Strategis, merupakan kemungkinan-kemungkinan yang dapat mempengaruhi kemampuan organisasi mencapai goals

Risiko Finasial, merupakan kemungkinan-kemungkinan yang mengakibatkan  berkurangnya aset

Risiko operasional, merupakan kemungkinan-kemungkinan mengganggu keberlangsungan proses manajemen

Risiko pemenuhan, merupakan kemungkinan-kemungkinan yang mempengaruhi kemampuan proses dan prosuderal internal untuk memenuhi peraturan dan tatanan hukum  yang berlaku

Risiko Reputasi, merupakan kemungkinan-kemungkinan yang mempengaruhi nama baik dan label suatu lembaga.

Setiap perubahan yang dilakukan dalam suatu satuan pendidikan akan memunculkan suatu risiko. Pada akhirnya perubahan-perubahan yang dilakukan sekolah akan menimbulkan suatu risiko, tanpa bergerak pun adalah risiko. Jangan menghindar dari risiko akan tetapi sekolah harus mengidentifikasi risiko dan merencanakan pengelolaannya. Kerugian akan dapat diminimalisir jika sekolah dapat mengimplementasikan manajemen risiko. Berikut adalah tahapan manajemen risiko:

a. melakukan identifikasi jenis risiko,

b. Melakukan pengukuran risiko,

c. melakukan strategi dalam pengendalian risiko

d. melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline