Lihat ke Halaman Asli

Manfaat Kompetensi Sosial-Emosional Berbasis Berkesadaran Penuh (Mindfulness) dan Contoh Penerapannya

Diperbarui: 25 Juli 2021   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manfaat 5 kompetensi sosial-emosional berbasis kesadaran penuh

1. Kesadaran Diri - Pengenalan Emosi

Kita mengetahui dan mengenal bahwa setiap manusia memiliki enam emosi dasar yaitu sedih, takut, bahagia, jijik, kaget dan marah. Setiap emosi tersebut biasanya muncul akibat dari pengaruh budaya, proses berpikir dan bereaksinya fisik. Pengenalan emosi yang muncul di diri kita akan membantu merespon kondisi yang terjadi pada diri. Sangat pentinglah kita untuk mengenal emosi-emosi tersebut sehingga kita bisa mengambil langkah solutif untuk menghadapinya.   

2. Pengelolaan Diri -- Mengelola Emosi dan Fokus

Pengelolaan diri sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk menfokuskan segala tenaga dan pikiran terhadap  pekerjaan mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu. Satu demi satu pekerjaan diselesaikan. Sebanyak apapun bertumpuknya pekerjaan, kita harus tetap memfokuskan untuk mengerjakannya satu-satu.

3. Kesadaran Sosial - Keterampilan Berempati

Kita belajar memposisikan diri merasakan apa yang orang lain rasakan, melihat sudut pandang dari sisi orang lain, perasaan-emosi orang lain kita pahami dan kita kenali sehingga sisi objektivitas yang muncul merendam subjektifitas diri. Melihat bukan dari kaca mata kita akan tetapi dari kaca mata orang lain. Kita pahami dan kita kenali mengapa orang tersebut mengambil sebuah tindakan, sikap dan pemikiran yang terkadang menurut kita itu tidak sesuai

4. Keterampilan Berhubungan Sosial - Daya Lenting (Resiliensi)

Hidup kita tidak pernah terhindar dengan apa yang dinamakan masalah, pekerjaan, tanggung jawab, dan tantangan. Sepatutnya sebagai manusia dan pemimpin diri harus mampu belajar merespon tantangan tersebut dengan strategi produktif dan sehat. Membuat kondisi kembali ke keadaan semula, merecoveri diri menjadi pribadi yang lebih kuat menghadapi sebuah tantangan dan mampu bangkit dari keterpurukan. Hidup harus terus dilalui dan terus melangkah menuju hal yang lebih baik dan terus mengumpulkan kekuatan untuk menyelesaikan setiap permasalahan. Kita yakin dan optimis mampu menghadapi dan melalui tantangan tersebut.

5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab

Setiap keputusan yang diambil pasti ada konsekuensi yang harus dihadapi sekecil apapun itu. Kita hanya berusaha bertingkah laku dan bergaul dengan yang lainnya mengikuti standar tata susila, kenyamanan, ketentraman, ketenangan dan aturan yang ada di masyarakat. Seyogyanyalah kita belajar tumbuh sebagai pribadi yang penuh tanggung jawab dan lebih berresilience untuk menghadapi konsekuensi tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline