Lihat ke Halaman Asli

Kang Dicky Chandra

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_129427" align="alignleft" width="263" caption="Kang Dicky"][/caption] Keseharian saya jauh dari televisi karena memang tidak mempunyai televisi :), biasanya update berita tinggal buka kompas online atau berita online sejenisnya. Beberapa Minggu belakangan ini selalu saja sosok artis yang mencuat heheh sudah dari dulu kali yah..., mulai dengan sosok saipul jamil dengan kecelakaan yang menimpanya hinga dikaitkan berbagai macam analisa  KM 97, dari mulai ditinjau secara mistis sampai ke data layaknya jalan. Dan hari ini ketika saya membuka facebook ada status link dari teman yang memberitakan tentang kemunduran seorang Dicky Chandra dari kursi Wakil Bupati Garut. Dengan kabar tersebut menyebabkan bermunculan opini dan argumentasi tentang kemundurannya. Banyak reaksi dari berbagai lapisan masyarakat, ada yang menangisinya, tersenyum atau mungkin ada yang menertawakanya. Terlepas dari reaksi dari masyarakat dengan argumetasinya masing-masing, saya memandang hal tersebut adalah lumrah, baik lumrah dengan sikap dan keputusan Kang Dicky maupun lumrahnya masyarakat yang menyikapi dan menanggapi reaksinya. Amatlah berat, Amanah yang harus dipikul oleh seorang pemimpin dan publik figur, berpikir positif adalah jalan satu satunya untuk mensikapi semuanya. Mengutip dari sang Maestro ; Jika Anda memutuskan bahwa Anda bisa, ada kemungkinan Anda benar dan ada juga kemungkinan Anda salah. Tapi jika Anda memutuskan bahwa Anda tidak bisa, maka Anda seratus persen benar. Karena, Saat Anda memutuskan bahwa Anda tidak bisa, semua usaha Anda adalah untuk membuktikan bahwa Anda betul-betul tidak bisa. Semuanya memang ditentukan oleh Tuhan, tapi ingatlah, bahwa Tuhan menghormati ketegasan Anda untuk memilih, memutuskan, dan bertindak. Mario Teguh Kang Dicky sudah dengan sangat yakin tidak bisa mendampingi lagi Bapak Aceng sebagai bupati. Keyakinan Tidak bisa inilah yang tidak bisa dipaksakan. Maka Biarkanlah ; Tuhan menghormati ketegasan Anda untuk memilih, memutuskan, dan bertindak" Wahai kang Dicky. Kita Berdoa' moga GARUT mendapatkan yang terbaik. Jangan nantinya dengan berkembang opini publik ini merusak tatanan masyarakat dan norma norma yang ada, misalnya saling serang kedua belah pihak atau ancam mengancam. Mari kita sikapi dengan lumrah dan pikiran positif. Wassalam www.yudiflasher.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline