Lihat ke Halaman Asli

Pelipur lara

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika airmata tak mampu lagi menguras
ketika seluruh tubuh terkulai lemas
ketika akal fikiran mati seolah tak waras
ketika rasa lara semakin mengkeras
ku temukan sosok gerang yang mengulurkan tangan
kemarilah bersama kawan
melagu sendu gemericak air tuban
menangis, sesungguklah di pangkuan leman
leman nyanyikan lagu tuan nyoman
kuras habislah air mata kawan
kan leman abadikan di mangkok bertuliskan sang kawan

masihkah ingat masa kecil lalu
menarik layang sembari berlagu
berlagak tau, taunya suara sepatu
riang gembira di saat senang maupun duka
berjanji diatas batu tua
mengikat kita sekawanan elang yang kuat seperti singa

tenang, sabarlah
ketuklah
kita tak akan menyerah
sampai darah bersimbah
pelepah aren kuat dan renyah
menyanyi lagu penghibur ramah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline