Aku menyukai mu, meski hanya sebatas itu
Entah tersebab penasaran, perihal masalalu namun bukan untuk masa depan.
Sejatinya, aku tidak begitu mengenalmu, tapi merasa dekat tanpa tau sebabnya.
Yang kurasa, ini bagian dari sajak semesta yang menghendakiku harus membacanya.
Ini tentang hidup, aku menikmatinya meski kadang menderita, tidak parah memang.
Aku kadang melupa, kadang datang tersirat sendirinya, terkadang mengendap datar.
Aku hanya perlu bersiap, menghadapinya dengan terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H