Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Setumpuk Buku

Diperbarui: 15 Juni 2019   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setumpuk buku yang berserak, di meja-meja tua yang berdiri kokoh di sudut sekolah itu dan lelaki tua berkacamata tebal yang kerap kali melihatku. Menemani kesendirianku mengeja satu persatu halaman buram buku buku yang membikin retak kepalaku.  

Rak-rak yang sering membuatku berdenyut tak ragu. Melihatnya satu persatu, memilih dan memilah.  Untuk memenuhi tugas guruku. Meski aku tau tugas ku sekedar memenuhi nilai nilai itu. Tapi buku menjadi sahabatku, obat sepi dan bingungku. Tanpa tugas tugas membosankan itu, aku tidak bertemu setumpuk buku.

Dengannya aku lebih mengerti. Bersamanya aku melihat dunia. Tersenyum dan tertawa. Berurai tangis dan bersendu rindu.  Di antara tumpukan buku yang berserak.   

          




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline