Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Patik Mengharap Putri

Diperbarui: 16 Mei 2019   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak kan ada khilaf. 

Karna aku hanya patik yang tak tahu malu. Serupa serpihan kaca yang berharap menjadi cermin sang putri. Kelewat jauh jarak yang menyekat. 

Meski, terbersit ingin suatu waktu khilaf bertamu, kamu menyungging senyum termanis sambil duduk menunggu di beranda depan rumahmu. 

Meski mimpi, ku tak mau bangun lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline