Lihat ke Halaman Asli

"Nyawah", Pembelajaran Empiris dari Petani

Diperbarui: 9 Mei 2019   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Gapoktan Sidomulyo
Berguru pada ahlinya, begitulah kiranya yang menjadi pijakan proses belajar kali ini. Desa yang dikunjungi oleh Tim Peneliti Siswa SMPN 7 Yogyakarta adalah Desa Sidomulyo, Godean Kabupaten Sleman. Desa ini mempunyai Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang terbentuk pada tanggal 15 maret 2008 dengan jumlah anggota sebanyak 604 orang. Gapoktan sidomulyo memiliki 6 anggota kelompok tani yaitu Tani Mulyo (Dukuh Pirak Mulyo), Sri Rejeki (Dukuh Brongkol), Ngudi Makmur I (Sembuh Lor), Rukun (Dukuh Sembuh Kidul), Ngudi Makmur II (Ganjahan V dan VI), dan Manunggal karso (gancahan VII dan VIII). 

Gapoktan Sidomulyo sudah memiliki prestasi tingkat nasional. Tahun 2010 terpilih sebagai gapoktan teladan tingkat nasional dan tahun 2013 mendapatkan piagam penghargaan dari menteri pertanian berupa Anugerah Adhikarya Pangan Nusantara (APN).

Penghargaan prestisius yang diberikan kepada kelompok maupun perorangan yang dinilai telah berprestasi dalam upaya mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan. Sawah di sidomulyo sudah dikembangkan menjadi lahan penghasil padi organik baik beras merah, putih dan hitam.  Pada tahun 2016 desa ini sudah mendapatkan sertifikat pertanian organik dari Indonesian Farming Organic Certification (inofice). 

Kegiatan unit usaha pengelolaan dan pengolahan gapoktan sidomulyo meliputi:

1) Pengelolaan & distribusi LDPM (Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat) memproduksi beras ramah lingkungan jenis IR 64, ciherang, mentik wangi, mentik susu, beras merah untuk rumah-rumah makan dan swalayan di Yogyakarta;

2) Kerjasama dengan PT. Swasembada organis Jakarta (dengan MOU) untuk pemasaran beras organik Sidomulyo mix untuk memenuhi kebutuhan KFC (Kentucky Fried Chisken) region jawa mulai dari September 2010 dengan rata-rata pengiriman 50-70 ton/bulan.

3) Bekerjasama dengan PT. Lentera Panen Mandiri untuk memenuhi kebutuhan gabah beras merah ramah lingkungan  dan beras putih untuk PT. Nestle Indonesia dengan rata-rata pengiriman 200 ton/bulan; 4) Distribusi dan pemasaran beras mentik susu organik, mentik wangi organik, beras hitam ke jakarta dan beberapa swalayan di Yogyakarta sebesar 10 ton/bulan.

Sukses gapoktan sidomulyo dapat dijadikan sebagai daya tarik siswa dalam bidang pertanian. Ini adalah contoh nyata  pengelolaan pertanian yang baik akan memberikan peluang usaha yang menjanjikan kedepannya. Diperlukan langkah langkah yang praktis dan strategis untuk mengenalkan dan menularkan kepada masyarakat lainnya. Pengenalan terbaik dilakukan sejak dini pada para siswa, namun dengan cara yang sederhana dan menyenangkan bagi mereka. 

Tepat, SMPN 7 Yogyakarta tidak salah langkah dan pilih untuk mendatangi desa ini sehingga dijadikan sebagai objek rujukan penelitian siswa tentang pertanian. Langkah  untuk mengenalkan pertanian sebagai aktivitas yang menarik dan menyenangkan bagi mereka. 

Belajar Nyawah
Nyawah adalah proses pembelajaran bagi siswa untuk mereka terjun langsung dan terlibat dalam proses pengerjaan aktivitas pertanian di sawah. Para siswa diajak ke sawah untuk mengetahui bagaimana proses penanaman padi dengan belajar langsung dari para petani yang sedang mengerjakan sawahnya. 

Rabu, 8 Mei 2019, Tim datang di tempat yang dituju di sawah di dusun Gancahan yang merupakan salah satu dusun anggota Gapoktan Sidomulyo dan bertemu dengan 5 orang ibu ibu yang sedang menanam benih padi. Berangkat dari habis subuh hingga pukul 10.00 WIB masih betah di sawah, padahal cuaca panas dan mereka puasa. Saat kami datang, para ibu ini sedang menanam benih padi yang biasa diistilahkan "tandur". Sudah 2/3 bagian sawah yang sudah selesai ditanam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline