Lihat ke Halaman Asli

Jakarta Butuh Jokowi Dua Periode

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah setahun lebih Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta banyak survey menyatakan sebagian besar mendukungnya sebagai calon presiden (capres) RI tahun 2014. Jokowi sendiri selalu mengelak jika ditanyakan wartawan soal kesiapan dirinya menjadi capres. Beliau selalu menjawab hanya fokus menyelesaikan berbagai masalah yang ada di Jakarta sebagaimana yang diamanatkan kepada dirinya baik oleh partai, konstituen atau masyarakat.

Jakarta sebagai ibukota negara dengan berbagai masalah kompleks memang merindukan figur seorang Jokowi sejak lama setelah kepemimpinan gubernur Ali Sadikin berakhir.  Jakarta butuh pemimpin yang mau turun ke berbagai sudut ibukota, jadi panutan, bergerak cepat, komunikatif, memberi contoh, memberi solusi, berjiwa sosial. Istilah jawa blusukan menjadi populer, belum lagi sidak ke kantor-kantor kelurahan dan kecamatan melihat proses pelayanan aparat pemerintahannya melayani masyarakat.

Program Kartu Jakarta Sehat, penataan pasar tradisional, pengerukan sungai dan waduk serta penataannya seperti di Pluit dan Ria-Rio, KTP bagi warga Tanah Merah, perbaikan putusnya jembatan penyeberangan warga Lentengagung-Depok, perbaikan tanggul Latuharhary yang jebol, penambahan armada Trans Jakarta dalam proses pengawasan, hiburan rakyat gratis seperti malam tahun baru, Pekan Raya Jakarta di Monas dan lain-lain sudah dijalankannya.

Pengawasan di berbagai lini pemerintahan daerah pun dilakukannya, seperti mekanisme sidak ke kelurahan-kelurahan, rotasi di suku-suku dinas, hingga lelang jabatan. Menurut Jokowi tugasnya memastikan anggaran dipergunakan sebagaimana mestinya dan tepat sasaran.

Rasanya terlalu dini jika belum satu periode Jokowi memimpin Jakarta lalu dijadikan capres. Kerinduan warga Jakarta akan gaya kepemimpinan seperti Jokowi belum terobati benar. Sebagai penduduk Jakarta mestinya memiliki kekhawatiran jika Jokowi cepat-cepat jadi presiden, penyelesaian berbagai problem Jakarta akan terbengkalai.

Bagaimana nasib monorel yang baru dimulai lagi pemancangan tiangnya di Kuningan Jakarta Selatan ? Sebab sebelumnya Fauzi Bowo (Foke) tidak mau meneruskan proyek yang diwariskan Sutiyoso ini. Foke malah membangun jalan layang non tol Antasari dan Tanahabang-Kampung Melayu (yang bukan solusi kemacetan) yang akhirnya diselesaikan oleh Jokowi. MRT, yang baru dimulai menutup terminal AKAP Lebak Bulus sudah menjadi pertentangan dari orang-orang yang sudah menggantungkan hidupnya puluhan tahun di terminal sana.

Belum lagi Jokowi menyelesaikan problem kemacetan dengan transportasi massal, dirinya harus dihantam dengan kepentingan penjualan mobil murah dengan harga dibawah seratus juta rupiah. Mimpi kita bersama mewujudkan Jakarta yang bebas banjir seperti negeri kincir angin Belanda. Kita tentunya tidak ingin banjir lima tahunan menjadi banjir tiap tahun. Berbagai upaya preventif telah maksimal dilakukan oleh Jokowi, walau Walikota Depok tak memberi dukungan Jakarta mengentaskan banjir.

Ketua KPK Abraham Samad dalam sebuah diskusi publik di sebuah kampus di Jawa Tengah mengapresiasi Jokowi sebagai tokoh yang tetap sederhana. Menurutnya rekam jejak Jokowi diamati sejak masih menjadi Walikota Solo. Walau sudah memasuki dua periode, Jokowi tidak tergiur untuk memperkaya diri padahal sudah nyaman jabatannya.

Survey terbaru dari Lembaga Survey Nasional yang disampaikan Februari 2014 ini menghasilkan dukungan Jokowi menjadi capres menurun drastis, dari sekitar 790 responden dari lima kotamadya di DKI 71,2 % kurang setuju Jokowi menjadi capres.

Progres terbaru Foxconn produsen Apple bermaksud membangun pabrik di Jakarta melalui letter of intent nya. Hal ini merupakan kepercayaan terhadap Jokowi dan Jakarta sebagai tempat investasi. Jika Jokowi menjadi capres siapkah warga Jakarta dipimpin Ahok dengan gayanya yang terkesan marah-marah, galak yang berbanding terbalik dengan Jokowi yang begitu Solo, sabar memimpin Jakarta? Walaupun rekam jejak Ahok sejak menjadi Bupati di Belitung sangat cemerlang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline