Lihat ke Halaman Asli

Kandidit Presiden 2024: Antara Harapan dan Tantangan Politik

Diperbarui: 19 Desember 2023   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia akan kembali menggelar pemilihan presiden pada tahun 2024. Pemilihan ini akan menjadi ajang perebutan kekuasaan antara para tokoh politik yang memiliki visi dan misi berbeda untuk memimpin negara ini. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kandidat presiden 2024, serta isu dan tantangan politik yang mereka hadapi.

Pemilihan presiden 2024 di Indonesia akan diikuti oleh tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) pada bulan November 2023. Ketiga pasangan tersebut adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mereka mewakili berbagai latar belakang, ideologi, dan basis dukungan politik.

Para kandidat presiden 2024 dihadapkan dengan berbagai isu dan tantangan politik yang menentukan arah dan kualitas demokrasi di Indonesia. Beberapa isu dan tantangan politik yang penting antara lain adalah:

  • Pandemi Covid-19: Pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada kesehatan, ekonomi, dan sosial masyarakat Indonesia. Para kandidat presiden 2024 harus mampu menunjukkan strategi dan kebijakan yang efektif untuk menangani pasca pandemi ini, baik dalam hal penanganan kesehatan, pemulihan ekonomi, maupun perlindungan sosial.
  • Reformasi birokrasi: Reformasi birokrasi merupakan salah satu agenda penting untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas pemerintahan. Para kandidat presiden 2024 harus mampu menawarkan program dan langkah-langkah yang konkret untuk mereformasi birokrasi, baik di tingkat pusat maupun daerah, serta mengatasi masalah korupsi, nepotisme, dan kolusi.
  • Ekonomi digital: Ekonomi digital merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia, terutama di tengah pasca pandemi Covid-19. Para kandidat presiden 2024 harus mampu mengembangkan ekosistem dan regulasi yang mendukung perkembangan ekonomi digital, serta memanfaatkan potensi dan peluang yang ditawarkan oleh teknologi digital untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing bangsa.
  • Hubungan internasional: Hubungan internasional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas dan kemajuan Indonesia. Para kandidat presiden 2024 harus mampu menjaga dan memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara tetangga, regional, dan global, serta menyeimbangkan kepentingan nasional dan internasional, terutama di tengah dinamika dan ketegangan geopolitik dan geoekonomi.

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) 

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan segera dilaksanakan di Indonesia. Saat ini, sudah ada beberapa nama yang muncul sebagai calon presiden dari berbagai partai politik. Salah satunya adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang didukung oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pasangan ini mengusung visi-misi "Indonesia Adil Makmur untuk Semua", yang menekankan pada perubahan sosial, ekonomi, dan politik di negeri ini.

Anies Baswedan adalah Gubernur DKI Jakarta yang masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet Jokowi-Jusuf Kalla dari tahun 2014 hingga 2016. Ia juga pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina dari tahun 2007 hingga 2015. Ia lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969 dari keluarga akademisi. Ia merupakan cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang pejuang kemerdekaan dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Muhaimin Iskandar adalah Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024. Ia juga merupakan Wakil Ketua MPR RI periode 2018-2019 dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia periode 2009-2014. Ia lahir di Jombang, Jawa Timur pada 24 September 1966 dari keluarga pedagang. Ia merupakan anak dari Muhammad Iskandar, seorang pengajar di Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif.

Kelebihan pasangan Anies-Muhaimin antara lain:

  • Karisma: Anies Baswedan dikenal sebagai seorang pemimpin yang memiliki karisma tinggi dan mampu membangun koneksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang.
  • Pengalaman: Muhaimin Iskandar memiliki pengalaman luas dalam bidang politik, terutama dalam hal mengurus urusan desa. Ia juga pernah menjadi Ketua Umum PKB sejak tahun 2005 hingga sekarang.
  • Visi: Pasangan Anies-Muhaimin memiliki visi yang jelas untuk memajukan Indonesia menjadi negara adil makmur untuk semua. Mereka juga memiliki misi yang terdiri dari delapan jalan perubahan, yaitu:
    • Mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja;
    • Mewujudkan upah berkeadilan;
    • Menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan;
    • Mendukung korporasi Indonesia berhasil di negeri sendiri dan bertumbuh di kancah global;
    • Mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang;
    • Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
    • Menegakkan demokrasi yang berkualitas; dan
    • Menjaga kedaulatan negara.

Kekurangan pasangan Anies-Muhaimin antara lain:

  • Kontroversialitas: Pasangan Anies-Muhaimin sering menuai kontroversi karena isu-isu sensitif seperti politik identitas, agama, atau kekerasan. Beberapa lawan politik mereka bahkan menuduh mereka lekat dengan ormas radikal atau intoleran.
  • Koalisi: Pasangan Anies-Muhaimin bergabung dengan koalisi antara Nasdem-PKS-PKB yang belum sempurna karena masih ada beberapa partai lain yang belum bergabung atau belum memberikan dukungan kuat. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi mereka untuk memperkuat basis massa mereka.
  • Persaingan: Pasangan Anies-Muhaimin harus bersaing dengan pasangan calon lain yang juga memiliki basis massa besar, seperti Prabowo-Gibran (Gerindra-PAN), dan Ganjar-Mahfud (Golkar-Golkar).

Pasangan ini merupakan salah satu dari tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang telah ditetapkan oleh KPU RI pada bulan November 2023. Mereka mewakili koalisi antara Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dukungan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berasal dari berbagai pihak, baik dari kalangan politik, agama, maupun masyarakat. Berikut adalah beberapa  dukungan yang mereka terima:

  • Keluarga besar Ponpes Lirboyo: Keluarga besar Ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur mengumumkan dukungan kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Mereka mengatakan bahwa pasangan ini memiliki visi dan misi yang sesuai dengan cita-cita Ponpes Lirboyo, yaitu membangun Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
  • Jubir AMIN: Jubir AMIN sebut dukungan Ponpes Lirboyo bakal jadi booster untuk menangkan Anies-Muhaimin. Ia mengatakan bahwa pasangan ini memiliki basis massa yang kuat di Jawa Timur dan Jawa Barat, serta memiliki kinerja yang baik sebagai gubernur DKI Jakarta.
  • Tamsil Linrung: Tamsil Linrung optimis menangkan Anies-Muhaimin di Sumatera Selatan. Ia mengklaim akan memenangkan pasangan calon nomor urut 1 di Sumatera Selatan dengan dukungan dari masyarakat setempat, terutama dari kalangan pemuda.
  • Gerakan Desa Bersatu: Gerakan Desa Bersatu memberikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. Mereka mengatakan bahwa pasangan ini memili konsep yang luar biasa untuk memajukan desa dan menjaga kedaulatan desa.
  • Ijtima Ulama: Ijtima Ulama memberikan dukungan kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon yang membawa suara umat Islam. Mereka mengatakan bahwa visi dan misi mereka memiliki kedekatan secara psikologis dengan keulamaan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline