Om Swastyastu....
[caption id="attachment_224141" align="aligncenter" width="576" caption="Patung Dewa Wisnu di Bypass Ngurah Rai - Dok.Pribadi"][/caption] Memasuki Bulan Desember, Saya sudah memikirkan tempat mana yang akan Saya kunjungi sebagai “Gong Akhir Tahun”. Terlintas dalam benak Saya yaitu ke Malaysia dan Singapura. Namun sepertinya Saya merasa bahwa Malaysia dan Singapura tak pantas menjadi tempat ngebolang. Malaysia dan Singapura pantasnya sebagai tempat liburan Keluarga. Kemudian selagi memikirkan kemana Saya akan ngebolang, Saya sempat melihat melihat acara Mister Tukul Jalan-Jalan ke Bali lewat Websitenya MyTrans. Wah Saya pikir, kenapa Saya gak ngebolang ke Bali aja. Akhirnya setelah memutuskan kemana Saya akan pergi di Bulan Desember, Saya lalu mencari Tiket Pesawat PP. Walaupun judulnya ngebolang tapi jangan sampai menyusahkan Diri. Hahaha…. Sebelumnya Saya lihat di situs Orang Backpackeran, ada yang ke Bali dari Bandung Cuma ngabisin 500 Ribu. Cuma perjuangannya WOW.
Berhubung Saya sendirian ngebolangnya. Tanpa Teman, Sahabat apalagi Pacar. Jadi untuk “bersusah-susah bikin kenangan” kayaknya gak usah deh. Yang ada gempor di jalan. Saya memesan Pesawat Lion Air PP. Berangkat tanggal 12 Desember pagi jam 07.38 WIB dan pulangnya tanggal 17 Desember siang jam 11.40 WITA/10.40 WIB. Pesawat PP Lion Air itu menelan budget Rp.1.262.000. Setelah Pesawat di pesan, Saya kemudian cari-cari penginapan yang murah meriah tapi gak murahan. Telepon Teman, Teman mengusulkan di Poppies 1 & 2. Di sana banyak penginapan yang murah meriah namun gak juga murahan. Kemudian cari di Google mengenai penginapan murah di Bali. Namun setelah Saya mendapatkan nomor dan Saya telepon. Rata-rata tidak ada yang bisa di booking. “Datang langsung aja Mas. Pasti ada kok Kamar yang kosong,” kata Bapak di seberang telepon.
[caption id="attachment_224142" align="aligncenter" width="720" caption="Monumen Bom Bali, Legian - Dok.Pribadi"]
[/caption] Kemudian karena tinggal seminggu lagi Saya berangkat, Saya baru ingat ada Saudara di Bali. Saya kemudian minta tolong Saudara untuk mencarikan tempat penginapan yang murah meriah sesuai kantong Mahasiswa. Kemudian Saudara Saya, Tante Isti BBM Saya dan akan menolong mencarikan tempat. Alhamdulillah pikir Saya. Kemudian setelah beres minta tolong di carikan tempat, Saya membuat daftar tempat-tempat di Bali yang akan di kunjungi. Percumakan kalau gak buat daftar tempat yang di kunjungi. Pas sampai Bali cuma planga-plongo. Hahaha…. Setelah membuat daftar tempat yang bakal di kunjungi. Akhirnya Saya tinggal menyiapkan perbekalan yang akan di bawa selama berada di Bali. Oh ya Saya berdomisili di Semarang. Cuma naik Pesawat ke Balinya dari Jakarta. Kebetulan, Kaka Angkatan Saya, Mas Indra yang sudah menjadi Dokter akan kembali ke Rumahnya di Bekasi. Dan Dia bawa Mobil. Kebetulan Saya nebeng sampai Bekasi.
H-1 sebelum Saya berangkat ke Jakarta bersama Mas Indra, Saya memastikan ke Tante Saya. Apakah Beliau sudah dapat penginapan buat Saya selama 5 hari di Bali. Kemudian Tante Saya mengabari Saya kalau penginapannya sudah ada buat 5 hari dan Dia yang bayarin. Mendengar kabar tersebut Saya merasa bersyukur. Bukan yang utama bersyukur karena di bayarin penginapannya. Cuma karena perjalanan Saya Seorang Diri ke Bali di permudah oleh Allah SWT. Akhirnya tanggal 10 Desember pun tiba. Saya dan Mas Indra jam 05.00 WIB sudah ready to Jakarta. Perjalanan ke Jakarta di tempuh selama 6 jam. Itu termasuk Isoma dan ngisi Bensin. Setelah sampai di Jakarta, Saya di kabari oleh Tante Isti kalau Beliau ada tugas dari Kantornya untuk menghadiri ulang tahun Kaisar Jepang di salah satu Hotel di Jakarta tanggal 11 Desember. Dan Dia nanti ke Balinya akan bareng dengan Saya tanggal 12.
[caption id="attachment_224144" align="aligncenter" width="500" caption="Om dan Tante - Dok.Pribadi"]
[/caption] Rabu 12 Desember 2012, hari yang di tunggu-tunggu pun tiba juga. Pagi-pagi jam 03.30 WIB Saya sudah keluar Rumah untuk menuju ke Botani Square Bogor. Di mana di situ merupakan pollnya Bus Damri ke Soekarno-Hatta. Dengan di antar Mama Saya, Saya menuju Botani Square dari Sentul. Saya naik Bus Damri ke Bandara yang jam 04.00 WIB. Cuaca pagi itu mendung. Saya janjian dengan Tante Saya di Terminal 3, Soekarno-Hatta. Saya sampai di Bandara pukul 06.00 WIB. Cuaca sangat dingin sekali. Berselang 12 menit, Saya melihat Tante dan Om Saya keluar dari Mobil. Kita ketemuan di dalam Terminal 3 setelah pemeriksaan security. Setelah check in. Kami lalu menunggu di Ruang Tunggu. Jujur Saya baru naik Pesawat dari Terminal 3. Dan Terminalnya bagus dari Terminal lainnya. Dan Saya baru pertama kali naik Pesawat ke Bali. Sebelumnya Saya ke Bali naik Bus. Itu juga karena Study Tour SMA.
Karena Pesawatnya “ganti ban” jadi Penerbangan sempat di tunda. Dan Kami baru naik ke Pesawat pukul 08.00 WIB. Saya benar-benar excited sekali. Pukul 10.11 WITA, Pesawat Saya mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai. Kami kemudian di jemput oleh Sopir Kantornya Tante Isti. Dari Aiport, Saya di ajak makan di Warung Padang ACC. Dekat patung Sri Kresna Daerah Denpasar. Dari situ Saya di antar ke tempat penginapan. Ternyata, Tante Saya memesankan Kamar Deluxe di Hotel Simpang Inn, Legian. Kembali Saya bersyukur atas kebaikkan Allah lewat Tante Isti. Kamar Saya cukup besar. Depannya Kolam Renang. Tapi selama di situ Saya tidak berenang. Hahahaha…. Sayang sih ya. Hari pertama di Bali Saya habiskan dengan berkeliling-keliling Kuta. Foto di depan Monumen Bom Bali lalu ke Pantai Kuta. Lalu lihat-lihat berbagai macam Cafe dan Club yang bukanya rata-rata jam 23.00-03.00 WITA. Yang unik ketika Saya ke Pantai Kuta, ada Anak Sekolahan yang sibuk mewawancarai para Bule yang sedang berjemur.
[caption id="attachment_224146" align="aligncenter" width="500" caption="Tarif Harga Hotel Simpang Inn, Legian - Dok.Pribadi"]
[/caption] Oh ya sebelum Saya ke Bali, Saya mencari tahu dulu perihal cuaca di Bali. Beberapa bacaan yang Saya baca dan tergolong baru di terbitkan. Di Bali lagi musim panas. Maka dari itu Saya gak bawa baju hangat. Ya memang benar sih, ketika mendarat di Bali cuaca panas. Dan ketika di Pantai Kuta, Saya lihat Bule-Bule berbikini pada berjemur. Padahal udaa saat itu panas syekaliiii…. Puas di Pantai, Saya kemudian duduk-duduk di Coffee Bean yang mengarah ke Pantai Kuta. Saya melihat banyak sekali Bule-Bule berseliweran. Sekalian cari muka. Siapa tahu ada salah satu Bule yang naksir Saya. Namun tetap aja gak ada yang terpikat. Hahaha… Sudah sore, Kopi pun hampir abis. Saya memutuskan buat pulang ke Hotel di Legian. Saya sempat kesasar. Namun akhirnya sampai juga di Hotel. Yang unik di Bali, di setiap sudut seperti jalanan, pasti ada Pura kecil yang ada banyak sajennya. Dan di setiap Toko (rata-rata) di depannya ada sajen.
Malam pun tiba, Saya menyempatkan diri mampir di Cafe Hotel. Masa tinggal di situ gak mampir ke Cafenya. Hehehe… Makan Nasi + Soup Buntut sama minum segelas Coffee Mix. OVJ tetap gak ketinggalan di tonton. Sekitar jam 23.00 WITA, Saya keliling jalanan Legian-Kuta. Ternyata Bali di siang sama malam hari itu beda banget. Dan jujur Saya baru sekali ini dugem. Hahaha… Saya masuk ke Sky Graden Lounge. Bayarnya 50 Ribu. Itu udah termasuk karcis minum. Eiiits tunggu dulu, Saya gak minum-minuman. Walaupun Saya memperhatikan Orang minum. Haha… Pas dugem, Saya ketemu dengan segerombolan Anak-Anak muda yang asalnya dari Jakarta. Saya lihat Ceweknya Cuma 4 Orang dan Cowoknya sekitar 11anlah. Di lihat sih Orang-Orang Kaya semua. Maksudnya Orang Tuanya yang kaya. Hahaha…. Di bar itu Saya melihat Tari ½ bugil hehe… Dan Saya melihat banyak sekali Cowok-Cowok atau Cewek-Cewek yang mencari “santapan”. Saya keluar bar jam 02.30 WITA. Kemudian Saya balik ke Hotel untuk tidur.
[caption id="attachment_224147" align="aligncenter" width="500" caption="Tempat Tidurnya - Dok.Pribadi"]
[/caption] Pas keluar, ternyata hujan dan macet serta bunyi klakson di mana-mana. Namun anehnya, walau yang klakson itu deket. Tapi kedengarannya kayak jauh. Efek musik dugem yang terlalu kenceng kali ya. Dan walau gak mabuk, pas keluar bar kepala Saya terasa pusing. Kemudian pas di jalan menuju Hotel, Saya lihat ada Wr.Makan Padang. Ya udah Saya makan aja sebelum sampai Hotel. Setelah kenyang, balik ke Hotel langsung tidur. Karena pagi nanti Saya bakalan memulai petualang. Rasanya capek banget. Padahal Cuma keluar dugem. Makanya Saya heran, apa enaknya sih dugem kalau endingnya cuma capek doang. Hahaha… Apa gara-gara Saya gak dapet Cewek ya jadinya “gak ada apa-apanya” hehehe….
Pagi-pagi jam 08.00 WITA Saya udah bangun. Setelah mandi, Saya langsung menuju lantai 2 di atas Cafe Hotel untuk breakfast. Sudah makan kenyang, Saya bbm Tante Saya untuk ijin pergi naik Motor ke Tanah Lot. Setelah mendapat ijin, Saya kemudian merent Motor. Tawar menawar akhirnya dapatlah Rp.150.000 untuk 3 hari. Saat itu pagi cerah dan sayangnya Saya gak mencek-cek lagi apakah ada jas hujan apa tidak. Karena Saya pikir, Bali musim panas. Setelah siap semuanya seperti isi bensin, Saya langsung tancap gas menuju Tanah Lot. Wow perjalanannya panjang sekali ternyata. Saya melewati persawahan, pohon-pohon besar dan beberapa Pura. Setelah 2 jam kurang perjalanan, Saya akhirnya sampai juga di Tanah Lot. Ternyata jam 10.00 WITA Tanah Lot udah rame sama Turis-Turis dan juga Anak-Anak SMA yang Study Tour. Setelah bayar karcis Rp.10.000, Saya pun masuk ke dalam. Ternyata Pantainya lagi pasang. Saya jadi gak bisa nyebrang buat liat Ular Putih. Akhirnya berhubung Saya sendiri, Saya minta tolong Orang Korea buat fotoin Saya. Sayangnya Saya gak foto sama yang motoin Saya. Hahaha… Selain Turis Korea, Saya juga lihat ada Turis dari Rusia. Karena Saya hafal bahasa Rusia (dikit-dikit) hehe…. Setelah puas foto-foto dan sempat beli minuman. Saya melanjutkan perjalanan ke Pura Ulun Danu Bratan, Bedugul.
[caption id="attachment_224148" align="aligncenter" width="500" caption="Tanah Lot - Dok.Pribadi"]
[/caption] Pas menuju ke Pura Ulun Danu Bratan, Bedugul, Saya melewati suatu Pura di daerah Badung yang saat Saya lewati itu penuh dengan Bus-Bus. Kemudian Saya menepikan Motor ke Indomaret untuk bertanya. Setelah tahu itu Pura Taman Ayun, Saya langsung menuju ke sana. Puranya bagus. Tiket masuknya Rp.10.000. Di Taman Ayun Saya bertemu dengan Siswa/i Sekolahan yang entah lagi apa Saya gak tau. Yang jelas Saya di sana ketemu Turis India. Setelah puas berfoto-foto ria yang memang Pura itu gak masuk daftar kunjungan, Saya melanjutkan ke Pura Ulun Danu Bratan di Bedugul. Ternyata perjalanannya makiiiiiin jauh. Dan ke Pura Ulun Danu Bratan itu jalanannya kayak ke puncak gunung. Meliuk-liuk dan makin ke atas makin dingin. 2 jam perjalanan dari Badung, akhirnya tibalah Saya di Bedugul tepatnya di Ulun Danu Bratan. Indah sekali dan dingin sekali. Hahaha…. Di sana Saya menikmati sekali Danaunya kemudian Orang yang sedang sembahyang di Puranya.
Puas foto-foto, kemudian Saya melihat ada banyak burung-burung cantik di ujung Lokasi. Saya pun kesana. Ternyata bayar. Yah kapan lagikan ke Bali, ya udah Rp.30.000 Saya keluarkan untuk foto bareng dengan (Saya sebut Phoenix). Ada Turis Malaysia yang foto dengan Ular dan Rajawali. Namun Saya tertarik dengan si Phoenix ini. Hahaha… Lagi asik duduk-duduk sambil lihat Orang foto tiba-tiba gerimis. Ya udah tanpa berlama-lama Saya menuju ke parkiran. Pas mau ke parkiran, Saya lihat ada Anak Laki-Laki bule yang sedang guling-gulingan di rumput dekat dengan stupa Budha. Iseng, Saya samperin. Lalu Saya ajak foto. Namanya Andrew dan asalnya dari Australia. Lucu Anaknya dan baik. Makin lama gerimis makin gede jadi hujan Saya pun berteduh di dekat Warung-Warung oleh-oleh. Saya sempatkan buat liat-liat. Dan Saya tertarik dengan Topi dan kain khas Bali berwarna hijau dan biru. Pokoknya Topi dan kain harga semuanya Rp.85.000. Saya gak pandai nawar mati-matian jadinya ya gitu deh. Hahaha….
[caption id="attachment_224149" align="aligncenter" width="500" caption="Burung Phoenix - Dok.Pribadi"]
[/caption] Setelah hujan agak rintik, Saya pun bergegas ke parkiran Motor. Dan langsung tancap gas. Apesnya di pertengahan jalan hujan deras. Masa berhenti, akhirnya Saya tancap aja gas. Wah menerjang hujan deras tuh sakit ya tanpa jas hujan. Kayak ketusuk-tusuk jarum. Akhirnya Saya berhenti berteduh di Indomaret. (Lagi-lagi Indomaret. Haha) Lupa nama Daerahnya apa tapi di depan Indomaret ada yang jual martabak Bangka. Enak sih ujan-ujan makan yang anget-anget. Setelah hujan redaan, jam 15.00 WITA Saya melanjutkan perjalanan pulang.1,5 jam perjalanan menuju ke Daerah Kuta, eh di tengah jalan mau ke Nusa Dua. Akhirnya langsung tancap gas ke Nusa Dua. Perlu di ketahui, dari Kuta ke Tabanan ke Badung ke Bedugul ke Nusa Dua cuma isi bensin 2x. Saya naik Mio. [caption id="attachment_224150" align="aligncenter" width="375" caption="Pura Taman Ayun - Dok.Pribadi"]
[/caption] Jadi untuk bensin Saya habis Rp.20.000 per hari untuk 2x isi. Sampai di Nusa Dua sudah jam 17.30 WITA. Sebelum ke Pantai Nusa Dua, Saya mampir di Museum Pasifika. Museum Pasifika tuh bannernya udah dari Kota Denpasar. Jadi berhubung ke Nusa Dua, gak mampir ke Museum Pasifikakan sayang ya. Ya udah akhirnya mampir deh ke Museum Pasifika. Di Museum Pasifika itu ada berbagai lukisan-lukisan baik dalam maupun luar Negeri. Ada lukisannya Raden Saleh dll. Masuknya sih gratis kalau cuma sampai depan aja. Kalau udah kebelakang alias keliling-keliling itu bayar Rp.50.000. Puas foto-foto di Museum Pasifika, Saya tancap gas ke Pantai Nusa Dua. Agak sepi sih, mungkin karena udah mau malam. Di Pantai Nusa Dua, Saya Cuma lihat-lihat Pantainya aja serta foto-foto. Puas Foto-Foto, Saya langsung pulang ke Hotel. Sampai di Hotel langsung deh ngejoprak. Hahaha…. [caption id="attachment_224151" align="aligncenter" width="375" caption="Museum Pasifika, Nusa Dua - Dok.Pribadi"]
[/caption] Akhirnya hari kedua di Bali cukup puas. Gak nyangka aja bisa menjangkau yang jauh-jauh. Malamnya Saya jalan-jalan buat cari makan setelah itu Saya banyak di Kamar untuk memulihkan energy buat jalan besok pagi. Dan hujan pun turun seiring Saya tidur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H