Lihat ke Halaman Asli

Yudhistira Widad Mahasena

Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.

Pablo Picasso, Seniman Spanyol yang Muy Bueno

Diperbarui: 23 Agustus 2023   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pablo Picasso (sumber: IDN Times)

Bismillahirrahmanirrahim.

Negara Spanyol di Eropa Selatan adalah surga bagi pecinta seni. Kesenian di Spanyol beda dari kesenian negara Eropa yang lain, karena meliputi musik, seni lukis, seni pahat, dan arsitektur. 

Salah satu seniman Spanyol terbaik yang mencuri hati saya adalah Pablo Picasso. Beliau adalah salah satu pelopor gerakan seni kubisme. Kita akan menguak kisah hidup beliau di postingan ini.

Kisah Picasso dimulai pada tanggal 25 Oktober 1881, di kota Malaga, Andalusia, Spanyol bagian selatan. Beliau adalah anak pertama pasangan Don Jose Ruiz y Blasco (1838-1913) dan Maria Picasso y Lopez. 

Keluarga Picasso berlatar belakang kelas menengah. Ayahnya adalah pelukis yang berspesialisasi dalam penggambaran burung dan hewan buruan lainnya secara naturalistik. Hampir sepanjang hidupnya, Ruiz, ayah Picasso, adalah seorang profesor seni di Sekolah Kerajinan dan kurator museum lokal. Nenek moyang Ruiz adalah bangsawan kecil.

Picasso memiliki dua adik perempuan, Dolores (1884-1958) dan Concepcion (1887-1895).

Sejak kecil, Picasso telah menunjukkan gairah dan kemampuan dalam menggambar. Menurut ibunya, kata-kata pertama beliau adalah "piz, piz," singkatan dari lapiz, pensil dalam bahasa Spanyol. 

Sejak usia tujuh tahun, Picasso menerima pelatihan artistik formal dari ayahnya dalam bidang menggambar dan melukis cat minyak. Ruiz adalah seorang seniman dan instruktur akademis tradisional, yang percaya bahwa pelatihan yang tepat memerlukan disiplin menyalin para master, dan menggambar tubuh manusia dari gips dan model hidup. Putra beliau menjadi sibuk dengan seni sehingga merugikan tugas kelasnya.

Keluarga Picasso pindah ke A Coruna pada tahun 1891, di mana ayahnya menjadi profesor di Sekolah Seni Rupa. Mereka tinggal di sana selama hampir empat tahun. 

Pada suatu kesempatan, sang ayah menemukan putranya sedang melukis sketsa seekor merpati yang belum selesai. Mengamati ketepatan teknik putranya, sebuah cerita apokrif menceritakan, Ruiz merasa bahwa Picasso yang berusia tiga belas tahun telah melampaui dirinya, dan bersumpah untuk berhenti melukis meskipun lukisan karyanya masih ada di tahun-tahun berikutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline