Lihat ke Halaman Asli

Yudhistira Widad Mahasena

Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.

#KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti), Eps. 21: Nabi Yunus Ditelan Paus

Diperbarui: 12 April 2023   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah, tak terasa kita sudah memasuki 10 hari ketiga bulan Ramadan. Di 10 hari terakhir ini, kita dianjurkan untuk melakukan iktikaf di masjid, merenung sambil memperbanyak amal islamiyah. Kita juga dianjurkan mencari Lailatul Qadar, karena malam itu lebih baik dari seribu bulan. Di 10 hari ketiga bulan Ramadan pula, stasiun dan bandara pun jadi penuh dengan orang-orang yang mau mudik ke kampung halaman mereka untuk melepas rindu dengan keluarga yang jauh dari mereka. Karena Covid masih ada, pemudik masih dianjurkan sudah disuntik vaksin booster kedua agar imun semakin kuat.

Namun kembali ke #KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti), kita akan membahas kisah Nabi Yunus a.s. Salah satu kisah yang paling diingat darinya yaitu dia ditelan ikan paus.

Dalil tentang kisah Nabi Yunus a.s.:
"Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang Rasul, (ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian). Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan. Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu (orang) atau lebih, sehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu." (Q.S. as-Saffat: 139-148)

Dalam bahasa Inggris, Nabi Yunus disebut Jonah. Beliau hidup sekitar abad ke-8 Masehi dan disebutkan lahir di Palestina serta meninggal di Ninawa, Mesopotamia (Mosul, Irak sekarang).

Allah SWT memerintahkan penduduk Ninawa agar selalu menyembah-Nya. Namun pada saat itu, penduduk Ninawa dikenal sebagai penyembah berhala. Penduduk Ninawa menolak kedatangan Nabi Yunus, bahkan sampai mencerca dan mengolok-oloknya.

Allah SWT kemudian meminta Nabi Yunus untuk memberitahukan kepada kaumnya bahwa Allah akan memberikan azab. Saat meninggalkan kampung Ninawa, Nabi Yunus sudah tidak mengharapkan keimanan para penduduknya. Beliau pergi dengan perasaan penuh amarah dan kecewa dengan kaumnya.

Sepeninggal Nabi Yunus dari Ninawa, azab benar-benar diturunkan kepada penduduknya. Mereka pada titik ini sadar, bahwa Allah SWT adalah satu-satunya zat yang harus mereka sembah. Mereka pun sejak itu memutuskan untuk bertobat kepada Allah SWT.

Suatu hari, setelah meninggalkan Ninawa, Nabi Yunus pergi naik kapal di tepi laut. Tiba-tiba, kapal yang dia naiki oleng, terombang-ambing karena ombak yang sangat dahsyat. Untuk mengatasi kapal yang oleng ini, para penumpang memutuskan untuk mengurangi barang bawaan dan melemparkannya ke laut.

Mereka memutuskan untuk membuat undian. Siapa pun yang keluar namanya, maka dia harus melemparkan diri ke laut. Setelah dilakukan undian, nama Nabi Yunus-lah yang keluar. Tiga kali kalah undian, akhirnya Yunus pasrah dan melemparkan dirinya ke laut. Dia pun ditelan ikan paus yang dikirimkan Allah SWT untuk menelannya tanpa merobek daging dan mematahkan tulangnya.

Begini saja. Paus biru, hewan terbesar yang pernah ada di bumi, besarnya mencapai 33 meter dan massanya tercatat sebesar 181 ton. Sedangkan paus yang menelan Nabi Yunus, hanya ada di Alquran dan tidak diketahui berapa besarnya. Yang jelas besar sekali. Wallahu a'lam. Inilah hebatnya sains dan Alquran - tidak terpisahkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline