Lihat ke Halaman Asli

Yudhistira Widad Mahasena

Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.

#KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti), Eps. 19: Kisah Nabi Ilyas a.s.

Diperbarui: 10 April 2023   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bismillahirrahmanirrahim.

Hari ini kita akan membahas kisah Nabi Ilyas di #KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti) episode 19. Ramadan hanya tinggal 10 hari lagi. Begitu cepat waktu berlalu, kita akan segera menuju hari yang fitri.

Dalil tentang kisah Nabi Ilyas tertera dalam surat as-Saffat ayat 123-128, yang berarti:
"Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa tidak kamu bertakwa? Patutkah kamu menyembah Ba'al dan kamu tinggalkan sebaik-baik pencipta, yaitu Allah, Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?" Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)."

Dalam Alquran, Nabi Ilyas a.s. merupakan keturunan keempat dari Nabi Harun a.s. Namanya disebut Elijah dalam bahasa Inggris dan dalam kepercayaan Nasrani disebut Elia. Dia diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah pada kaum Fenisia, yang sekarang mendiami negeri Libanon di Timur Tengah.

Nabi Ilyas lahir di tengah-tengah Bani Israil yang menyembah berhala bernama Ba'al. Patung ini dibangun oleh Raja Ahab di tengah dan kota dan dijadikan sebagai penyembahan untuk rakyatnya. Ba'al disembah oleh kaum Fenisia.

Nabi Ilyas yang sudah mendapatkan wahyu dari Allah SWT mendatangi Raja Ahab. Dia berkata padanya bahwa jika Ba'al tidak segera dimusnahkan, akan Allah kirimkan malapetaka berupa kemarau panjang selama tiga tahun. Omongannya pun terbukti dengan kemarau panjang yang sangat panas di kota Baalbek.

Allah pun memerintahkan Nabi Ilyas untuk bersembunyi di Sungai Kerkit setelah Baalbek dilanda kemarau. Dari sungai inilah dia dapatkan minuman segar. Selain itu, Allah juga mengirimkan burung yang membawa makanan setiap pagi dan sore untuk Nabi Ilyas. Karenanya, Nabi Ilyas jadi tidak kelaparan.

Ketika Sungai Kerkit mengalami kekeringan, Nabi Ilyas mulai panik. Apalagi, dia harus menghindari pengejaran prajurit Raja Ahab. Ketika mencoba menghindari para prajurit, Nabi Ilyas bertemu dengan orang-orang baik. Salah satu di antaranya, Ilyasa, yang kemudian diangkat menjadi nabi setelah Ilyas, sedang mengalami sakit parah. Karena sudah mendapat bantuan, Nabi Ilyas berdoa kepada Allah SWT untuk menyembuhkan Ilyasa. Doa tersebut dikabulkan, dan Ilyasa pun sehat dan berteman dengan Ilyas.

Nabi Ilyas juga punya mukjizat menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal. Suatu hari, dia bertemu dengan seorang ibu yang tidak memiliki bahan makanan untuk membuat roti. Atas izin Allah SWT, sisa gandum untuk membuat roti tersebut terus bertambah. Sebagai balasan, Ilyas juga meminta pada Allah SWT untuk menghidupkan anak si ibu yang sakit dan meninggal. Si anak ini hidup kembali dalam kondisi segar bugar dan dapat berkumpul kembali dengan keluarganya.

Bencana kemarau yang panjang membuat Bani Israil meminta maaf kepada Ilyas. Mereka memohon ampun dan berjanji untuk kembali menyembah Allah SWT. Atas seizin Allah, hujan pun turun di Baalbek dan masyarakat kota tersebut dapat kembali menikmati hasil panen mereka. Ternak mereka pun kembali sehat.

Namun, setelah kehidupan mereka semakin membaik, penduduk Baalbek kembali menyembah berhala. Tak tanggung-tanggung, Allah SWT menurunkan azab berupa gempa dahsyat yang membuat mereka kembali sengsara. Semua teguran ini tidak lain merupakan wujud dari doa yang dipanjatkan Nabi Ilyas kepada Allah SWT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline