Bismillahirrahmanirrahim.
Hari ini kita akan kembali melanjutkan #KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti) dengan kisah hidup seorang nabi yang sangat spesial. Nabi ini spesial, karena dia bisa bicara pada binatang, seperti semut dan burung. Ada yang tahu? Yap, Nabi Sulaiman a.s.
Dalil tentang kisah Nabi Sulaiman a.s.:
"Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan)." (Q.S. an-Naml: 17)
Nabi Sulaiman adalah tokoh dalam Alquran, Alkitab, dan Tanakh. Beliau diyakini adalah keturunan dari Nabi Daud a.s. dan memiliki sikap sangat bijaksana. Nama Sulaiman dalam bahasa Inggris adalah Solomon dan dalam Alkitab Nasrani disebut Salomo.
Kecerdasan seorang Nabi Sulaiman sudah terbukti sejak dirinya masih kecil. Dia mampu memecahkan dana menangani warga Bani Israil. Kecerdasan dan kebijaksanaannya kemudian membuatnya terpilih menggantikan sang ayah, Nabi Daud a.s., sebagai pemimpin Bani Israil.
Nabi Sulaiman memiliki mukjizat, yaitu bisa berbicara dengan binatang. Alkisah, seperti dikatakan dalam surat an-Naml ayat 18, ketika dia sedang melintas bersama bala tentaranya yang terdiri atas manusia, jin, dan burung-burung saat melewati sebuah lembah, lembah tersebut adalah rumah bagi sebuah koloni semut.
"Hingga saat mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, "Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari."" (Q.S. an-Naml: 18)
Nabi Sulaiman kemudian tersenyum mendengar perkataan semut tersebut. Dia juga memerintahkan bala tentaranya agar berhati-hati saat melangkah karena di tempat tersebut ialah rumah bagi para semut.
Begini saja. Waktu kita kecil dulu kita sering terganggu melakukan aktivitas karena ada semut di tanah. Biasanya kita sentil atau pukul semut-semut tersebut sampai mati. Semut itu makhluk Allah SWT, mereka juga ingin hidup. Mereka juga berbicara seperti kita, tetapi kita tidak bisa mendengar perkataan mereka. Jangan pula kita injak sarang semut di tanah. Itu rumah mereka.
Mereka yang suka menginjak sarang semut atau mengganggu semut tidak akan pernah paham kisah Nabi Sulaiman yang selalu baik sama binatang. Dia mendengar perkataan semut.