Bismillahirrahmanirrahim.
Sesuai janji, kita akan melanjutkan rubrik #KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti) yang akan menjadi ngabuburit Anda selama Ramadan tahun ini. Kemarin kita sudah membahas kisah Nabi Adam a.s., sekarang kita lanjutkan ke kisah Nabi Idris a.s.
Saya berencana menulis rubrik #KINANTI ini berdasarkan urutan nama-nama nabi yang disebutkan dalam sebuah lagu anak Muslim terkenal, "25 Nama Nabi dan Rasul":
1. Nabi Adam a.s.
2. Nabi Idris a.s.
3. Nabi Nuh a.s.
4. Nabi Hud a.s.
5. Nabi Saleh a.s.
6. Nabi Ibrahim a.s.
7. Nabi Luth a.s.
8. Nabi Ismail a.s.
9. Nabi Ishak a.s.
10. Nabi Yakub a.s.
11. Nabi Yusuf a.s.
12. Nabi Ayub a.s.
13. Nabi Syuaib a.s.
14. Nabi Musa a.s.
15. Nabi Harun a.s.
16. Nabi Zulkifli a.s.
17. Nabi Daud a.s.
18. Nabi Sulaiman a.s.
19. Nabi Ilyas a.s.
20. Nabi Ilyasa a.s.
21. Nabi Yunus a.s.
22. Nabi Zakaria a.s.
23. Nabi Yahya a.s.
24. Nabi Isa a.s.
25. Nabi Muhammad saw.
Dan tentunya saya akan melakukan riset dulu sebelum menceritakan kisah mereka. Karena tentang kisah Nabi Idris a.s. ini, kisahnya tidak dijabarkan dalam Alquran dan namanya hanya disebutkan dua kali. Namun yang kita tahu, dia lahir di Memfis, Mesir. Dia adalah keturunan keenam dari Nabi Adam a.s. dan merupakan putra Qabil dan Iqlima (putra-putri Nabi Adam a.s.).
Dalil tentang kisah Nabi Idris a.s.:
"Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab. Sesungguhnya dia orang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi, dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." (Q.S. Maryam: 56-57)
Dalam Alquran, Idris dipuji dan disifati sebagai orang yang jujur, sabar, dan sosok yang diangkat ke martabat yang tinggi. Selain itu, keterangan mengenai Idris berasal dari sumber di luar Alquran, seperti hadis, riwayat sahabat Nabi, atau pendapat para ulama.
Nabi Idris a.s. disebut-sebut sebagai seorang penemu. Beliau adalah orang pertama yang bisa menulis dengan pena, menjahit pakaian, mengenakan pakaian berjahit, dan mempelajari ilmu perbintangan. Beliau juga mempelajari ilmu aritmetika. Beliau jugalah orang yang pertama menjahit dan mengenakan baju dari kain, karena pendahulunya tidak memakai baju dari kain, melainkan kulit.
Coba bayangkan kalau Nabi Idris tidak menjadi orang pertama yang menjahit dan mengenakan baju kain. Pasti baju kita tidak akan sebagus sekarang.
Nabi Idris a.s. juga merasakan sakitnya kematian dan menyaksikan dahsyatnya surga dan neraka. Suatu ketika, Malakul Maut (Izrail) yang sudah lama bersahabat dengan Nabi Idris meminta izin kepada Allah untuk turun ke bumi untuk bertemu dengannya. Allah mengizinkannya.
Malam itu, Nabi Idris kedatangan tamu. Seseorang yang membawakan banyak sekali buah-buahan. Ternyata itu adalah Malaikat Izrail yang sedang menyamar. Oleh Izrail, Nabi Idris diajak berkeliling-keliling.