Bismillahirrahmanirrahim.
Gegap gempita Junior Eurovision Song Contest 2022 hanya menghitung 4 hari lagi. Diadakan di Karen Demirchyan Sports and Concerts Complex di Yerevan, ibu kota Armenia yang indah, 16 negara telah mengirimkan penyanyi cilik dan remaja berusia 9-14 tahun terbaik mereka untuk memperebutkan gelar "GOAT (Greatest of All Time)". Penyanyi yang menang akan dikontrak oleh label besar untuk karir mereka di kancah internasional. Dia juga akan mengikuti jejak Malena, jawara Junior Eurovision 2021 dari Armenia. Untuk menyambutnya, saya membuat sebuah cerita fiksi penggemar (fan fiction).
Cerita ini berlatar tempat di sebuah alternative universe di mana para kontestan Junior Eurovision 2022, seperti tahun lalu, dimentori langsung oleh idol K-pop. Jika tahun lalu ada Ji Changwook, Park Shinhye, dan Cha Eunwoo Astro selaku mentor sekaligus MC, tahun ini Minhyuk BtoB, Naeun April, dan Jaehyun NCT 127 mengambil alih posisi tersebut.
Melalui sesi mentoring tidaklah mudah. Seringkali para kontestan menguji kesabaran para mentor karena mereka loyo atau tidak kompeten selama latihan. Dan pastinya dari setiap kategori (cogan, cecan, dan unders) ada saja kontestan yang kena marah mentor.
Anak didik Naeun hanya ada empat, yaitu Lissandro (Perancis), David Charlin (Kazakhstan), Jovan Trpcheski (Makedonia Utara), dan Nicolas Alves (Portugal), tetapi mereka menguji kesabarannya. Mengurus mereka bagaikan Donald Duck menghadapi ketiga keponakannya yang selalu membuat masalah: Huey, Dewey, dan Louie. Atau dalam hal ini, Daisy Duck. Naeun dikenal sebagai salah satu idol K-pop yang paling sabar dan susah marah, namun setiap kali keempat anak didiknya loyo saat latihan, dia bisa naik pitam.
David sering dibentak dan dicaci-maki Naeun sejak dipindahkan dari unders ke cogan karena tidak punya pengalaman. David baru berusia 12 tahun. Lissandro, Nicolas, dan Jovan sering dimarahi karena kurang percaya diri dan sibuk dengan dunia sendiri. Ketiganya sering membuat Naeun panas hati. Lissandro bahkan pernah ditegur karena tidak melihat Naeun saat dia berbicara.
Namun melalui mereka, Naeun berubah pikiran dan menjaga Lissandro, David, Jovan, dan Nicolas selayaknya adik sendiri. Bahkan dia menyuruh mereka memanggilnya noona - sebutan dari lelaki Korea untuk perempuan yang lebih tua.
Lain halnya dengan Jaehyun. Sebagai mentor para cecan, dia dituntut memiliki kelembutan hati saat berbicara. Namun, bak Tao EXO di serial Chuang (Produce versi Cina) dan Eunwoo sebagai mentor para cogan di Junior Eurovision tahun lalu, si ganteng kalem ini tak segan memarahi anak-anak didiknya selama mentoring karena mereka terbukti menguji kesabarannya. Yang sering kena marah dia yaitu Freya Skye (Inggris), Chanel Dilecta (Italia), Nare Ghazaryan (Armenia), dan Zlata Dziunka (Ukraina).
Freya adalah calon juara. Menurut Jaehyun, dia harus membuktikan bahwa dia dapat meraih gelar juara karena dia adalah Freya yang berbakat dan rendah hati. Dia tidak boleh sombong jika menang tahun ini.
Jaehyun mengecap Chanel dan Nare sebagai "kurang percaya diri". Kepercayaan diri mereka harus ditingkatkan lagi selama latihan.
Adapun Zlata, dia sering mengeluh homesick (rindu rumah) selama sesi latihan. Situasi politik Ukraina saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Zlata merindukan orang tuanya. Karena Zlata sering menangis saat latihan vokal, Jaehyun pernah berkata padanya, "Kalau saat latihan kamu menangis terus, pulang saja ke Ukraina. Tempat ini bukan tempat yang tepat untuk anak cengeng."