Lihat ke Halaman Asli

Yudhistira Widad Mahasena

Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.

Pembahasan tentang Ayah-Ibu Upin Ipin

Diperbarui: 9 Oktober 2022   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bismillahirrahmanirrahim.

Siapa sih yang tidak kenal Upin Ipin? Kembar berkepala plontos yang tinggal di Kampung Durian Runtuh bersama Opah dan Kak Ros di rumah panggung bercat hijau ini sukses menghibur anak-anak Malaysia dan Indonesia sejak 16 September 2007. Awalnya kartun ini hanya untuk pendidikan seputar Ramadan, kemudian merambah ke cerita kehidupan sehari-hari.

Berbeda dengan beberapa anak pada umumnya, Upin Ipin besar tanpa ayah dan ibu, alias yatim piatu. Namun, sebenarnya ada fakta unik di balik mengapa Upin Ipin yatim piatu. Saat itu, Les' Copaque, rumah produksi Upin Ipin, sedang dikejar deadline penayangan episode pertama, sehingga dibuatlah cerita mereka yatim piatu.

Jadi, kita tidak pernah tahu bentuk dan rupa ayah-ibu si kembar seperti apa. Sampai pada episode "Hari Misteri" (spesial 5 tahun Upin Ipin), kita diberi sedikit cuplikan ayah-ibu Upin Ipin seperti apa. Si kembar dihadiahi foto yang di balik bingkainya tertulis "Mak, Abah, Ros, Upin, Ipin". Keluarga Upin Ipin saat masih lengkap.

Sebelumnya saya pernah mendengar teori bahwa Upin Ipin sebenarnya bukan penduduk asli Kampung Durian Runtuh, melainkan pindahan dari kota. Begini. Sebelumnya ayah-ibu Upin Ipin memang penduduk asli Kampung Durian Runtuh. Ayah mereka, Abdul Salam, baik hati dan rajin orangnya. Begitu cerita Tok Dalang, tetangga sebelah Upin Ipin dan teman masa kecil Opah. Setiap pagi, beliau pergi ke kedai Uncle Muthu untuk menyiapkan satu meja untuk menjual nasi lemak. Abdul remaja ingin menabung untuk kuliah.

Uncle Muthu, pemilik restoran terbuka Kampung Durian Runtuh, juga ingat dahulu menjual minuman. Kemudian, Abdul memerintahkan Uncle Muthu untuk memperluas restorannya agar semua orang dapat makan. Menunya juga lebih beragam. Mee goreng, mee rebus, mee kari, bihun goreng, bihun sup...

Pada saat itulah Abdul bertemu Ratih, ibu Upin Ipin, yang tengah berjualan kue. Mereka saling jatuh cinta. Langsunglah Abdul dan Ratih bekerjasama dengan Uncle Muthu untuk berjualan nasi lemak dan kue di gerai Uncle Muthu untuk menabung kuliah.

Uncle Ah Tong, sahabat Tok Dalang yang beretnis Tionghoa dan berjualan barang bekas, bercerita, saat itu satu kampung bangga. Abdul dan Ratih, dua remaja kampung, lulus kuliah dan mendapat pekerjaan yang sangat mulia. Seorang tentara dan seorang perawat. Mereka menikah dan pindah ke kota untuk bekerja setelah dewasa.

Namun, tak kunjung mendapat momongan, mereka mengadopsi Jeanne Roselia Fadhullah, anak kota yang ditinggal orang tuanya ke surga. Barulah ketika Kak Ros berusia sekitar 5 tahun, Ratih melahirkan sepasang bayi kembar, lelaki. Mereka dinamai Aruffin Abdul Salam dan Ariffin Abdul Salam - Upin Ipin yang kita kenal sekarang.

Akan tetapi, teori Upin Ipin pindahan dari kota akhirnya terbantahkan karena ketika si kembar lahir, mereka menetap di Kampung Durian Runtuh.

Singkat cerita, Abdul dan Ratih meninggal dunia karena kecelakaan. Bahkan Opah selalu menangis jika dimintai bercerita lebih lanjut tentang mereka. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada kejelasan apakah Opah adalah nenek dari pihak ayah atau ibu Upin Ipin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline