Lihat ke Halaman Asli

Yudhistira Widad Mahasena

Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.

Tidak Ada Sepak Bola Seharga Nyawa

Diperbarui: 2 Oktober 2022   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bismillahirrahmanirrahim.

Sepak bola Indonesia kembali berduka. Bagaimana tidak, sampai detik ini, tercatat 174 orang meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur setelah Arema kalah 2-3 melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022 kemarin. Beberapa orang mengalami luka-luka dalam kerusuhan tersebut.

Aremania (penggemar Arema) memang seperti itu. Awalnya mereka tidak terima Arema kalah dari Persebaya. Sekitar jam 5 polisi ke Kanjuruhan. Ternyata mereka berperang dengan Aremania. Sebenarnya polisi sudah memberi peringatan, namun karena Aremania ngotot ingin turun ke stadion lantaran dendam dengan Persebaya, polisi menghalau dengan gas air mata.

Bahkan tragedi ini disorot CNN Amerika.

Duka Malang, duka Indonesia. Sepak bola hanya sekedar permainan, harusnya dinikmati bersama, bukan jadi ajang untuk saling adu fisik. Bahkan bukan ajang untuk membunuh orang atau menghilangkan nyawa orang.

Semoga korban kerusuhan diterima di sisi Allah SWT, diampuni dosa-dosanya, diterima amalnya, serta dilapangkan kuburnya. Dan semoga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Aamiin.

#PrayforKanjuruhan
#RIPSepakbolaIndonesia

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline