Aku dan Kopi

Bismillahirrahmanirrahim.

Melanjutkan postingan tentang makanan yang harus saya pantang atau batasi, saya akan kembali melanjutkan permasalahan saya terhadap kopi. Namun saya tidak akan membahas keburukan kopi. Saya justru akan membeberkan sejuta alasan mengapa kopi sebenarnya baik untuk kesehatan, baik fisik maupun mental.

Saya menggambarkan diri sebagai seorang coffee addict, dan saya rasa banyak juga teman saya yang suka minum kopi.

Sebenarnya saya suka minum kopi, namun yang ortu saya khawatirkan adalah banyaknya zat kimia atau aditif yang terkandung dalam kopi kemasan (baik serbuk maupun botol). Belum lagi kekhawatiran akan adanya zat pemanis buatan seperti aspartam atau sakarin dalam kopi yang saya minum, yang bisa mengakibatkan kanker atau merusak otak. Padahal, tidak selamanya itu benar.

Sejumlah penelitian yang dilakukan pada hewan dan manusia tidak membuktikan bahwa aspartam dapat menyebabkan kanker atau merusak otak, sehingga aspartam aman dikonsumsi dalam takaran yang dianjurkan, tanpa merusak otak.

Aspartam juga termasuk senyawa sangat rendah kalori yang tidak mengandung karbohidrat, sehingga tidak akan mengakibatkan kenaikan kadar gula darah. Namun tetap, jangan berlebihan. Apa pun yang berlebihan is no fun.

Manfaat kopi:
1. Menghilangkan kantuk
2. Menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung dan strok
3. Mempertahankan berat badan ideal (jika ada yang bilang kopi membuat gendut, itu salah)
4. Mengurangi risiko diabetes tipe 2 (saya yang punya keturunan diabetes dari papa baru tahu ini)
5. Menjaga kesehatan otak
6. Menjaga kesehatan organ hati
7. Mengurangi risiko kanker
8. Mengurangi risiko batu empedu
9. Merangsang rasa bahagia
10. Menurunkan depresi
11. Menghindarkan dari kecenderungan putus asa
12. Mempertajam daya ingat
13. Memperbaiki fokus
14. Mengandung antioksidan untuk menurunkan risiko penyakit saraf

Minum kopi maksimal 3-5 cangkir sehari atau rata-rata 400 mg kafein per hari. Itu sudah lebih dari cukup.

Yuk, mulai sekarang kita jangan takut minum kopi. Minumlah secukupnya, jangan berlebihan.

Tabik,
Yudhistira Mahasena