Lihat ke Halaman Asli

Yudhistira Mahasena

Desainer Grafis

#MAGANG (Membahas Gaming Sambil Ngabuburit) Episode 2: Serba-Serbi Mario

Diperbarui: 13 Maret 2024   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Super Mario, maskot Nintendo. (sumber: Deviantart)

Bismillahirrahmanirrahim.

Sesuai janji, di hari kedua Ramadan 1445 H ini, kita akan melanjutkan rubrik #MAGANG (Membahas Gaming Sambil Ngabuburit) sebagai teman ngabuburit Anda. Kita akan membahas salah satu waralaba video game paling legendaris dan maskot Nintendo, yaitu Super Mario.

Mario lahir di tangan Pak Shigeru Miyamoto dan Pak Takashi Tezuka dari Nintendo sebagai karakter utama game Donkey Kong pada tahun 1981, game yang populer di mesin arcade atau dingdong. Dua karakter serial Mario pertama adalah Mario sendiri, seorang tukang pipa asal Italia yang berkumis dan kerap mengenakan baju merah serta topi merah, dan Luigi, adiknya, yang pertama kali tampil di game Mario Bros pada tahun 1983.

Saat itu sedang zamannya Famicom.


Pada tahun 1985, Nintendo Entertainment System dirilis, dan mengubah kahasanah video gaming untuk selamanya. Grafisnya hanya 8 bit, tetapi senangnya minta ampun, karena Super Mario Bros, salah satu launch title NES, sukses besar dan menjadi salah satu video game paling sukses di dunia. Bahkan musiknya, yang digubah oleh Pak Koji Kondo, melekat erat di telinga generasi 90-an.

Di game Super Mario Bros pertama, Mario harus menyelamatkan Princess Peach dari kepungan Bowser, monster bercangkang kura-kura yang bisa memuntahkan api, di Mushroom Kingdom. Mario bisa membesar dengan makan Super Mushroom yang berwarna merah, namun akan mengecil lagi jika terkena musuh. Dia juga bisa berganti pakaian dan mengeluarkan api dengan Fire Flower. Jika dia memakan Super Star atau bintang, dia akan invincible. Adapun jika dia memakan jamur hijau, dia akan mendapat satu nyawa ekstra.


Setahun kemudian, Super Mario Bros 2: The Lost Levels dirilis untuk NES sebagai sekuel untuk game Super Mario Bros yang asli. Gameplay-nya sama dengan Super Mario Bros pertama, namun di game inilah kita bisa bermain sebagai Luigi untuk pertama kalinya di single player mode. Sebelumnya Luigi hanya bisa dibuka di multiplayer mode.


Pada tahun 1988, Super Mario Bros 2 dirilis untuk NES. Di game ini, Mario dan teman-temannya berusaha mengalahkan si katak jahat, Wart, di alam mimpi Subcon. Yang seru adalah di Super Mario Bros 2 kita bisa bermain tidak hanya sebagai Mario atau Luigi, tetapi juga Princess Peach ataupun Toad. Luigi bisa melompat lebih tinggi dari Mario, Peach bisa melayang di udara dalam jangka waktu pendek, dan Toad cepat larinya. Mario kini juga bisa mengangkat dan melempar barang untuk mengalahkan musuh.


Di tahun yang sama, Super Mario Bros 3 dirilis untuk NES pula. Gameplay-nya sama dengan Super Mario Bros pertama, namun bedanya setiap dunia kini ada 6-10 level, dan Mario harus melawan anak-anak Bowser, yang disebut Koopalings. Di game ini, Mario bisa berubah menjadi Tanuki jika dia mau terbang atau melayang. Bowser kembali menjadi bos terakhir di game ini.


Ketika Nintendo Game Boy menjadi platform game handheld penerus Game and Watch, Super Mario Land dirilis pada tahun 1989 sebagai game serial Mario pertama yang dirilis untuk platform handheld. Seperti game Mario Bros lainnya, game ini adalah side-scrolling platformer. Di Super Mario Land, Mario pergi menyelamatkan Princess Daisy dari manusia luar angkasa Tatanga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline