Bismillahirrahmanirrahim.
Mungkin di masa kecil kita pernah mengalami kejadian di mana kita sedang menonton kartun, program di TV diganti tinju. Bicara soal tinju, ada banyak petinju yang terkenal yang pernah masuk TV, seperti Mike Tyson, Evander Holyfield, Manny Pacquiao, dan legenda tinju kebanggaan Indonesia, Chris John.
Ternyata game fighting terbaik keluaran Bandai Namco, yaitu Tekken, punya petinju juga, yaitu Steve Fox. Dan profil karakter serial Tekken kali ini akan membahas dia, setelah sebelumnya kita membahas Law, Yoshimitsu, King, dan Bryan Fury.
Steve memulai debutnya di Tekken 4. Dia digambarkan sebagai sosok pria berambut pirang dan berkulit putih. Steve berasal dari Inggris. Sesuai pekerjaannya, fighting style-nya yaitu boxing atau tinju. Dia sering digambarkan mengenakan kemeja putih dan celana panjang merah serta mengenakan sepasang sarung tinju berwarna biru atau merah. Namun, dia kerap digambarkan hanya memakai celana pendek bermotif bendera Inggris serta mengenakan sarung tinju kuning. Dia juga tampan.
Sebelumnya Steve hendak dinamai Dean Earwicker oleh Bandai Namco, tetapi tidak jadi dan diberi nama Steve Fox.
Steve juga termasuk salah satu karakter Tekken dengan mekanik tinggi sehingga sulit dikuasai. Dia tidak nendang (dalam artian dia tidak punya gerakan tendangan), karena dia petinju, dan serangan-serangannya berbentuk pukulan dengan menekan tombol segitiga dan kotak di stik PlayStation Anda.
Namun siapa sangka di balik sosok berwajah tampan, bertubuh atletis, dan jago memukul ini, Steve memiliki masa lalu kelam sebagai bahan eksperimen. Ini cerita selengkapnya.
Begini ceritanya. Steve adalah seorang petinju muda asal Inggris yang menikmati karirnya sebagai juara kelas menengah dunia. Dia diadopsi ketika masih bayi dan tidak pernah tahu siapa orang tua aslinya. Bekas luka di lengan kirinya juga menyimpan misteri. Oleh karena itu, ketika Steve beranjak dewasa, dia mencari identitas orang tua aslinya dan asal bekas luka di lengan kirinya.
Suatu hari, Steve diperintahkan oleh sekelompok mafia untuk melakukan pertarungan berisiko tinggi, namun dia menolak dan malah memenangkan pertarungan tersebut.
Sayangnya, mafia menepati ancaman mereka dan memberi harga yang harus dibayar Steve. Ketika mafia mengejar, Steve melarikan diri dari London ke Amerika Serikat dan menjalani hidup sebagai pelarian. Namun Steve segera menyadari bahwa apa pun yang dia lakukan, mafia pada akhirnya akan menangkap dan membunuhnya. Dia tidak akan pernah mengetahui kebenaran masa lalunya.
Karena termotivasi oleh kesadaran ini, Steve mencari pusat perhatian sekali lagi, dan masuk turnamen King of Iron Fist 4.