Lihat ke Halaman Asli

Yudhi Hertanto

TERVERIFIKASI

Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Di Bawah Kuasa Rating dan Turbulensi Media

Diperbarui: 20 Agustus 2019   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sepekan berlalu kisah tentang tawaran NET TV bagi para pegawainya untuk melakukan golden shakehand mencuat. Cerita lalu berkembang tentang gagalnya idealisme berhadapan dengan realitas bisnis yang berubah. 

Di sisi lain, beredar melalui berbagai whatsapp group mengenai kegagalan NET TV dalam mengantisipasi perubahan digital termasuk salah dalam menetapkan target market yang disasarnya.

Benarkah demikian? Kita perlu urai dengan rinci kemungkinan terkait. Meski upaya untuk mendapatkan peringkat rating dan share audiens tidak mudah diperoleh, maka melalui pendekatan digital kita bisa melihat bagaimana sesungguhnya NET TV menghadapi situasi bisnis aktual.

Sebagai stasiun televisi yang paling akhir dari sejumlah televisi swasta di tanah air, sesungguhnya NET TV menghadirkan kesegaran dalam konsep tayangan. Problemnya, hal ini dianggap sebagai idealisme. Padahal model bisnis ini juga sekaligus menjadi pembeda, merupakan strategi blue ocean.

Ketika NET TV membidik segmen kelas menengah atas, dengan rentang umur yang terkategori remaja dan muda, maka pilihan pasar tersebut menimbang segmen pasar yang akan menjadi target konsumen dimasa depan. Terang saja kelompok muda dan dari kelas menengah, diprediksi akan terus membesar dalam jumlah populasi.

Hal itu kemudian diterjemahkan dalam konsep tayangan yang mengedepankan problematika kelompok muda dan kelas menengah. Konsep drama komedi, hingga music dan berbagai talkshow dibuat dengan format tersebut. Problemnya lalu kemudian dikaitkan dengan perilaku konsumen kelompok muda dan kelas menengah yang berubah dalam mengkonsumsi media televisi.

Manajemen Media

Langkah tawaran pensiun dini NET TV dalam kerangka manajemen bisnis merupakan upaya untuk melakukan efisiensi, dalam makna membangun keselarasan pembiayaan dan pendapatan.

Sebagai sebuah mekanisme operasional yang wajar. Banyak pihak yang kemudian menganalisis perubahan bisnis dan kegagalan menghasilkan pendapatan sebagai biang perkara dalam mengambil langkah tersebut, bisa saja tetapi tidak sepenuhnya demikian.

Mengapa? Transformasi media di era digital, dengan model konvergensi memang telah terjadi, tetapi pola pembentukan pendapatan di sektor digital masih membutuhkan waktu untuk mencapai tahap kematangan, prosesnya masih bertumbuh secara bertahap.

Problem utama NET TV adalah corak digitalnya masih menyertakan pola konvensional sebagai basis utamanya. Kenapa begitu? Di media layar kaca penentu utama pendapatan adalah melalui iklan. Pemasang iklan berpatokan pada rating dan share televisi. Indikator yang dipakai adalah lembaga pemeringkat yang bersifat tunggal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline