Lihat ke Halaman Asli

Yudhi Hertanto

TERVERIFIKASI

Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Menantang Dosen Asing!

Diperbarui: 16 April 2018   01:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. (pixabay)

Menantang bukan menentang! Rasanya semakin tidak terbendung, globalisasi memudahkan arus perpindahan barang dan jasa. Logika dasarnya sama dalam kesetaraan.

Semua pintu pasar dibuka, tidak terkecuali, berlaku untuk semua sektor. Didunia pendidikan tinggi, semakin kuat tekanan itu dirasakan. Sebelumnya, ijin perguruan tinggi asing telah dinyatakan ke publik.

Kini, kesempatan untuk menjadi tenaga pengajar pun diberi keleluasaan bagi dosen asing untuk bisa berkancah didalam negeri.

Tentu, ekspektasi yang diharapkan dari berbagai kebijakan yang terbuka di dunia pendidikan, akan membentuk terciptanya karakter open mindset, dibanding berlama dengan kekakuan fix mindset. Jelas targetnya diasumsikan sebagai perbaikan kualitas.

Proses pengembangan dunia pendidikan yang bertujuan menciptakan keunggulan sumberdaya manusia, bisa terjadi dalam berbagai bentuk.

Dapat dimulai dari adopsi kurikulum, beasiswa pendidikan ke luar negeri, membangun affiliasi kerjasama dengan institusi pendidikan asing, hingga mendatangkan para pendidik asing itu sendiri.

Problemnya, perlu kejelasan aturan agar tidak menimbulkan kerancuan. Sesungguhnya, penggunaan native speaker, sudah diimplementasikan pada banyak sekolah berlabel internasional.

Memang belum menjangkau perguruan tinggi. Tetapi dalam konteks pertanyaan kritis, kita harus mampu mengurai potensi bias dari kebijakan tersebut.

Pertama: adakah kekurangan tenaga dosen nasional? Sehingga diperlukan secara urgent, akan kehadiran dosen bantu asing?.

Kedua: apakah kapasitas dosen lokal rendah? Dengan demikian kapasitas dan kapabilitas dosen asing dianggap lebih superior?.

Ketiga: sudahkah dilakukan pemetaan tenaga dosen nasional? Terkait skill kompetensi yang masih dibutuhkan pada program studi tertentu, dan terdapat persoalan kesenjangan terkait?.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline