Lihat ke Halaman Asli

Yudhi Hertanto

TERVERIFIKASI

Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Dunia Digital dan Pesan Emosional

Diperbarui: 15 Maret 2018   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: devalovekoi.blogspot.co.id

Peran internet dalam kehidupan kita semakin tidak terbendung. Termasuk mekanisme komunikasi di dunia online, yang muncul dalam karakternya tersendiri.

Sosial media memegang peran vital akhir-akhir ini. Merasuk ke berbagai lini, bahkan ke dalam dimensi yang sebelumnya bersifat tertutup, untuk urusan pribadi yang privat sekalipun, kini menjadi lebih terbuka.

Pertukaran informasi berlangsung dalam kecepatan tinggi. Tidak lagi terbatas pada orientasi waktu tertentu, bahkan live realtime, kapan saja dan dimana saja.

Satu hal yang tersisa, adalah dampak liar dari komunikasi di dunia maya, adalah munculnya hoax dan sentimen negatif dalam pesan di sosial media. Kemudahan yang ditawarkan pada medium komunikasi sosial media adalah kemudahan penggunaan, serta jangkauan yang meluas.

Disisi lain, tantangan yang harus dihadapi adalah sifatnya yang sangat mungkin anynomus dan belum terbentuknya budaya verifikasi fakta atas informasi yang tersiar di sosial media.

Sifat interaksi sosial media yang lebih seimbang, menciptakan pola komunikasi many to many. Tidak seperti media konvensional yang satu arah, sosial media adalah new media dengan arah yang sangat acak dan abstrak.

Di sosial media, pembentukan opini sangat bergantung pada kapasitas jumlah follower yang kemudian dikonversi menjadi like and share.

Kini sinergi new media yakni sosial media, menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari media arus utama. Apa-apa yang hangat, serta menjadi trending di sosial media ditangkap oleh mainstreammedia untuk kemudian di-komodifikasi-kan.

Viralitas datang hampir setiap hari. Isu pembahasan silih berganti. Berbeda dari jaman sebelumnya yang issuebisa berlangsung dalam durasi yang panjang, kini bisa hanya hitungan jam sebuah isu kemudian menghilang, ditutup isu berbeda lainnya.

Bagaimana memaknai era digital ini?

Pertama jadilah smart user, pastikan Anda memahami konteks dan konten dari berita yang diterima.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline