Lihat ke Halaman Asli

Yudhi Hertanto

TERVERIFIKASI

Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Menakar Masa Depan Merek Dunkin Tanpa Donuts

Diperbarui: 4 September 2017   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Seiring waktu, produk dan merek memperbaharui dirinya serta beradaptasi dengan jaman yang melingkupinya.

Seperti layaknya teori Darwin tentang Survival of the Fittest pada ilmu bisnis, bahwa mereka yang mampu bertahan adalah pihak yang dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan.

Tidak ada cara yang sama untuk mempertahankan keunggulan dalam jangka panjang. Perbaikan secara berkelanjutan adalah metode dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi.

Demikian juga dengan Dunkin Donuts, nama merek yang terakhir ini memang identik dengan produk donut sejak awal berdirinya.

Kebutuhan rebranding dalam perluasan produk banyak terjadi  ketika perusahaan melakukan diversifikasi lini produk dalam bisnisnya.

Setidaknya Nike hanya menyisakan tanda centang sebagai merek alas kaki hingga berbagai produk apparel olahraga yang dikelolanya.

Begitu juga dengan Apple yang menyisakan gambar buah tergigit, menghilangkan kata computer sebagai mereknya karena rentang produk yang meluas.

Hal yang sama seperti yang tengah dikaji Dunkin saat ini terjadi pula pada Starbuck yang menyisakan hanya logo Dewi Siren dengan warna hijaunya tanpa tulisan coffe, disebabkan berbagai produk barunya bahkan tidak menggunakan bahan baku kopi.

Menariknya, Dunkin memang berupaya untuk mendevelop perkembangan bisnis yang kini tidak hanya ditumpukan pada donut semata, berbagai minuman baik berbasis kopi dan coklat dimunculkan termasuk jenis sarapan pagi pembuka hari.

Di Indonesia sendiri, pangsa pasar Dunkin memang menyusut dibandingkan produk lokal JCO yang merangsek ke berbagai pusat belanja nasional.

Sebagai pembuka pasar, Dunkin memang tenar ditahun 90-an dengan menjadi produk attachment diberbagai angle sinetron komedi situasi Gara-Gara kala itu yang diperankan Jimmy Gedion dan Lidya Kandaou.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline