Lihat ke Halaman Asli

Yudhi Hertanto

TERVERIFIKASI

Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Subjektifitas: Intuisi Kepemimpinan?

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengetahuan dan imbangan pengalaman adalah pembentuk kebijaksanan, memang tidak semua dapat berjalan secara sinergis.

Secara umum, hal tersebut akan membentuk subjektifitas yang berbuah sebagai karakter dan prilaku Individu didalam sebuah organisasi.

Hal ini yang kemudian kerap menghinggapi para pemimpin, dimana faktor subjektifitas akan berhadapan dengan kebutuhan objektifitas.

Kemudian diistilahkan sebagai faktor Intuisi kepemimpinan. Kebutuhan untuk bertindak objektif, akan berbenturan dengan otoritas pengambilan keputusan sesuai kewenangan yang dimiliki.

Meskipun kerap kali dapat pula terjadi kegagalan dalam bias pengambilan kebijakan karena sifat Intuisi yang tidak didasarkan pada ukuran kuantitatif yang terlalu cermat.

Pencermatan akan faktor subjektifitas dapat berujung pada Posisi yang tidak menguntungkan bila dilaksanakan secara absolut tanpa ada pembanding terkait.

Pada puncak kepemimpinan, Intuisi adalah hal yang kerap dikelabui oleh relasi kemanusiaan dalam organisasi, sehingga berubah menjadi perilaku "like and dislike" karena problem kedekatan.

Dititik itu, subjektifitas menjadi kontraproduktif. Sejatinya, subjektifitas menjadi indikator kemampuan kepemimpinan secara situational karena kebutuhan yang mendesak sesuai dengan dorongan perubahan baik secara eksternal maupun internal.

Leadership dalam menyitir istilah serapan, memang membutuhkan kapasitas dan kompetensi pimpinan, termasuk didalamnya kemampuan subjektif untuk melampaui objektifitas, selama aspek pertanggungan jawab dan evaluasi hasil akhir dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi periode selanjutnya.

Selamat siang, Salam berbagi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline