Lihat ke Halaman Asli

Yudhi Hertanto

TERVERIFIKASI

Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Menumbuhkan Sosok Kepahlawanan #EveryoneisHero

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita berbicara mengenai sosok kepahlawanan, maka dengan mudah terbayang action figure layaknya superhero ala Marvel atau DC Comics, padahal dalam keseharian hidup kita semua pihak yang berinteraksi menjadi hero sesuai dengan peran hidup yang digariskan. Tentu teladan utama yang menjadi panutan besar adalah junjungan Nabi Muhammad SAW, yang menghadirkan nikmat iman serta Islam dalam kehidupan kita dalam kerangka vertical.

Dan seluruh tindakan yang dicontohkan oleh Rasulullah, menjadi suri tauladan bagi kehidupan kita dalam membangun hubungan secara horizontal dengan lingkungan dimana kita berada. Pada aspek praktisnya, semua dari kita menjadi pahlawan setidaknya bagi diri sendiri, serta untuk lingkungan terdekat kita yakni keluarga maupun berkontribusi bagi masyarakat dalam segala cakupan ditingkat local hingga nasional, bahkan bersikap bak pahlawan bukan sekedar persoalan bertindak dramatic nan heroic, namun menjaga untuk tetap hidup dalam suasana damai yang dibangun berlandaskan kaidah serta norma social yang berlaku merupakan sikap kepahlawanan.

Pertanyaannya kemudian dimulai, dengan retorika sederhana, dalam dunia modern yang penuh dengan perubahan pola piker dan perkembangan keilmuwan yang kerap kali melunturkan prinsip dan nilai luhur yang diadopsi pada etika social dan keagamaan, maka siapakah yang tepat untuk dijadikan symbol pahlawan? Sekali lagi pahlawan alias hero itu bisa mewujud menjadi beragam rupa, seperti orang tua, guru, pemimpin Negara, pemuka agama, bahkan sampai kepada penyapu jalanan adalah pahawan dalam lingkup yang bersesuaian.

Melalui pendekatan tersebut, maka sosok figur pahlawan menjadi aspek sekunder untuk bisa dicari karena ukuran kepahlawanan dapat berbeda sesuai dengan kadar ukuran dan intensitas yang kita buat dalam criteria terkait. Namun yang bisa dipastikan adalah kepahlawanan adalah soal sikap mental, dia menjadi bagian dari karakter kepribadian yang mencerminkan keluhuran sikap yang dibentuk sebagai perpaduan atas sintesa aspek ruhaniah secara vertical dan social dalam kaidah horizontal.

Bahkan beberapa tindakan sederhana untuk bersikap sopan dan santun serta bertindak jujur serta berani ataupun tegas bersama dengan berbagai sikap mental positif lainnya, menjadi bagian yang secara integral merupakan ide dari gagasan dasar seorang pahlawan. Sejatinya, dalam setiap pribadi individu nilai itu tertanam pada buaian, permasalahan yang kerapkali terjadi adalah kita tidak mampu memunculkan secara actual nilai kepahlawanan secara langsung karena berbagai alasan.

Padahal bila seluruh prasyarat dari sikap mental kepahlawanan mampu ditampilkan, maka sebagai sebuah kolektif kebangsaan kita akan menjadi penentu arah dunia. Semua pihak bersikap kestaria untuk memberi dan bukan meminta, mau terus berusaha dibanding berputus asa, bahkan memiliki kerelaan untuk berkorban demi kepentingan yang lebih luas ketimbang memikirkan diri sendiri. Tindakan riil seperti berderma dan bersedekah adalah skup kepahlawanan dalam tingkatan ringan seharusnya.

Ilustrasi diatas tentu berbeda dengan apa yang kita lihat dalam realita kehidupan keseharian kita, dominasi pemberitaan dimedia cetak dan televisi dipenuhi dengan berbagai kisah tentang berbagai hal yang bertentangan membeberkan nilai kerakusan, materialism hingga kehausan untuk mengejar dunia tanpa batas akhir, padahal limit waktu kita didunia hanyalah sementara saja.

Bila sudah demikian, maka apa yang menjadi perlu bagi kita semua untuk dapat menjadi pahlawan si hero? Maka hal tersebut kembali kepada jatidiri kita secara individu, akan ditujukan kemana pelabuhan hidup ini akan bermuara? Bagi saya hal yang hakiki adalah hidup sesudah mati, maka penantian kematian adalah ilusi fana yang kerap menjerumuskan, oleh karena itu kini saatnya kita melakukan evaluasi dan refleksi atas semua apa yang telah kita lalui untuk mengaktualisasikan nilai kepahlawanan yang ada dalam diri kita sehingga membuat kita menjadi lebih bermakna dan hidup ini mampu memberi manfaat bagi diri serta lingkungan dimana kita berada.

Semoga kita semua tergolong sebagai bagian tersebut, Aamiin. #everyoneishero #dompetdhuafa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline