Lihat ke Halaman Asli

Yudhi Hertanto

TERVERIFIKASI

Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Strategi Bersaing: Menyerang atau Bertahan

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak mudah untuk bertahan dan bertumbuh diera persaingan terbuka yang semakin kompetitif. Perbedaan tidak lagi mudah dikenali antara satu produk dengan produk lain, terlebih konsumen jadi lebih menuntut, dan dalam situasi tersebut, para pelaku bisnis harus memiliki konsep strategi yang sesuai dengan konteks persaingan didalam industri termasuk pada lingkungan dimana industri tersebut berada.


Tentu keseluruhan strategi dalam memenangkan persaingan, menempatkan secara bersamaan analisis eksternal dan internal dalam memetakan posisi industri termasuk pula dimana kita berada saat ini dan kemana nantinya kita hendak menuju dimasa mendatang. Senjang antara kondisi kini dan mendatang diterjemahkan dalam berbagai langkah sebagai cara dan upaya mencapai hasil akhir yakni peningkatan profitabilitas dari waktu ke waktu.


Pada persaingan yang dinamis, para pihak berhubungan antara satu dengan yang lain secara korelasional, terkait dalam hukum aksi-reaksi, dan bersinggungan dengan gaya tarik yang saling berkait antara hubungan persaingan didalam para pesaing yang telah ada, daya tarik konsumen dan suplier, ditambah dengan ancaman dari pendatang baru bersama dengan produk substitusi lain yang meningkatkan suhu kompetisi.


Menunggu atau Proaktif?


Jelas pilihan dalam mengambil langkah strategi harus diselaraskan dengan situasi internal dan eksternal, melihat bagaimana hubungan antara stakeholder dan stockholder, yang akan menjadi penentu arah industri. Pemahaman yang utuh atas pelanggan, pesaing dan lingkungan internal perusahaan menjadi sebuah keharusan, dan hal ini menjadi pondasi dalam bersaing.


Posisi Anda saat ini, akan menentukan apakah Anda akan bertindak agresif serta proaktif dan offensif, atau hanya akan menunggu dalam situasi yang defensif. Tidak ada yang lebih baik satu dari yang lain, karena strategi akan menjadi efektif dan efisien bila sesuai dengan kondisi yang menyertainya.


Berlaku menyerang akan menjadi sebuah tantangan bila Anda adalah perusahaan baru yang ingin membongkar komposisi pasar, syarat utamanya adalah konsolidasi resources, karena sumberdaya yang dibutuhkan tentu tidak sedikit untuk menggoyang penguasa pasar terdahulu. Atau, kondisi offensif akan suitable bagi market leader untuk tidak memberi ruang cukup bagi penantang baru memasuki pasar, menciptakan entry barrier setinggi mungkin menciptakan keunggulan konsentrik yang tidak bisa diimitasi.


Sementara itu, bertahan juga tidak ada salahnya karena mempertahankan memang berada dalam posisi yang lebih sulit ketimbang merebut. Defensif bukan berarti kemudian tidak melakukan apapun, mempertahankan keunggulan dengan perluasan pasar untuk menemukan market sasaran yang baru dapat dilakukan, tanpa harus melayani secara langsung para penantangnya.


Bagi pendatang baru, tidak ada pilihan lain selain harus menyerang, karena penguasaan dan dominasi pasar adalah kunci memenangkan pangsa pasar, disisi lain market leader seringkali harus berpikir ulang untuk bersikap agresif karena hal tersebut akan dapat mengkanibalisasi produk unggulan yang dimilikinya saat ini, dan dititik lemah penguasa pasar tersebut, kelincahan dari new entrance akan menentukan momentum dalam mengambil celah peluang yang terbuka menjadi sebuah keuntungan.


Pada tahap lanjutan, bisa saja para pelaku pasar kemudian menetapkan secara spesifik dirinya untuk sebuah pasar yang khusus guna menghindari persaingan, dan pada ceruk yang sempit tersebut kemampuan untuk melakukan eksplorasi kekuatan produklah dan hubungan relasi emosional dengan pelanggan yang akan menciptakan relasi berkesinambungan.


Pelaku pasar dapat pula berkolaborasi untuk dapat mempertahankan posisi masing-masing-masing secara bersama, membentuk asosiasi dan berindikasi menjadi pilihan untuk bertahan bersama didalam industri dibandingkan membangun persaingan secara kalah-menang karena orientasi bisnis adalah keuntungan dan pertumbuhan berkelanjutan yang didukung oleh kondisi stabil. Berkelompok dalam kolaborasi adalah upaya memoderasi persaingan yang dinamis menjadi lebih statis dan stabil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline