Lihat ke Halaman Asli

Momentum Jokowi, Kebangkitan Indonesia, dan Kebangkitan Timnas

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Euforia kemenangan tim nasional U-19 di piala AFF semalam terasa seperti oasis bagi dahaga puasa gelar selama 22 tahun prestasi sepak bola nasional. Oleh sebagian besar masyarakat, momen ini diharapkan jadi sebuah momentum Kebangkitan Sepakbola di sebuah negara yang berpenduduk lebih dari 240 juta jiwa ini.

Momentum adalah waktu atau kesempatan terbaik yang datang disaat yang sangat tepat. Kesempatan yang tidak tentu selalu hadir, bahkan mungkin hanya datang sekali seumur hidup. Kaitannya dengan kebangkitan sepak bola nasional, masih lekat dalam ingatan kita bayangan indahnya merasakan gelar juara ketika timnas senior menapaki Final Piala AFF 2010 dengan sangat meyakinkan. Atau ketika timnas U-23 begitu gagahnya mencapai final untuk merebut medali emas Sea Games di tahun 2011 lalu. Meskipun kenyataan pahit membuyarkan semua harapan indah itu dengan kekalahan, tapi di periode itu muncul sebuah harapan akan momentum bangkitnya sang Garuda!! Kekalahan di kedua final itu bisa  jadi hanya ketidak beruntungan, tapi hikmahnya kita memiliki potensi tim nasional yang sangat menjanjikan bila putra-putra terbaik bangsa itu disatukan. Bayangkan kekuatan pemain senior dan berkualitas seperti Boaz Solosa, Ahmad Bustomi, Firman Utina digabungkan dengan pemain U-23 yang saat itu mulai bersinar seperti Patrich Wanggai, Tibo, Andik Vermansyah, bahkan masih ditambah beberapa pemain naturalisasi. Betapa kuatnya tim gabungan itu. nanti.  Tapi apa daya,  momentum itu malah berakhir dengan antiklimaks. Politisasi sepakbola yang berujung pada konflik ditubuh PSSI pun memporakporandakan semuanya. Karena ulah dan kebebalan oknum-oknum yang punya ‘kepentingan’ di persepakbolaan, mengantarkan bangsa ini di titik terendah dengan ancaman sanksi FIFA dan kekelahan memalukan 10-0 atas Bahrain.

Lalu apa hubungannnya dengan momentum Jokowi??

Yah.. Hampir sama dengan carut marut dan dahaga prestasi di bidang sepak bola. Bangsa ini juga sudah terlalu lama berjalan “auto pilot”. Pembiaran, ketidak adilan, dan penghianatan terhadap rakyat dan cita-cita kemerdekaan terus terjadi.Indonesia sangat butuh sentuhan, penanganan seseorang yang benar-benar punya jiwa untuk berbakti pada negeri ini.  Kita sangat butuh pemimpin yang punya integritas, pemimpin yang mencintai Negara ini, benar-benar ingin memajukan bangsa ini. Dan sudah begitu banyak ulasan dan tulisan yang menunjukkan bahwa Jokowi dengan segenap kepribadian dan  prestasinya  lah sosok  yang paling  lekat dengan kriteria tersebut. Dan 2014 nanti terasa sebagai momentum terbaik bagi pria asal Solo yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini. Kepemimpinannya memang relatif masih singkat di DKI, tetapi sudah mampu membangkitkan optimisme dan harapan bagi perbaikan di Ibu Kota. Bahkan kepemimpinan beliau mampu menarik simpati tak hanya orang Jakarta tetapi hingga seluruh masyarakat di tanah air. Mampu menumbuhkan harapan dan optimisme Kebangkitan Indonesia ke arah  yang lebih baik jika beliau memegang kendali atas bangsa ini.  Meskipun pihak yang kontra dan lawan politik beliau akan habis-habisan dengan segala cara berusaha membendung laju popularitas dan elektabilitasnya.Dan di saat yang sama,  Indonesia juga masih boleh bersyukur bahwa di saat ini mulai bermunculan tokoh-tokoh dan pemimpin daerah yang berprestasi, yang bisa saja bahu membahu bersama beliau memperbaiki dan membangun bangsa ini. Jadi, APAKAH ANDA SEBAGAI ANAK BANGSA RELA JIKA MOMENTUM KEBANGKITAN INDONESIA INI AKAN BERLALU BEGITU SAJA?? Hanya karena intrik politik dan ulah manusia-manusia yang hanya haus kekuasaan dan kepentingan belaka. Apakah anda tidak mengharapkan putra-putri terbaik bangsa yang benar-benar ingin berbakti pada negeri kita tercinta lah yang duduk memimpin kita?? Adakah yang sepikiran dengan saya, membayangkan Bapak Joko Widodo menjadi Presiden.. didampingi Pak Jusuf Kalla. Pak Prabowo dengan kebesaran hatinya mau menjadi Menteri Pertahanan atau Menkopolkam. Pak Basuki atau Ahok ditempatkan sebagai Menko kesra, Bu Tri Risma jadi Menteri Dalam Negeri,  Pak Mahfud MD menjadi Menteri Hukum dan HAM dan tokoh-tokoh kompeten lainnya diberikan kesempatan membaktikan dirinya.  Dan Atas Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya percaya Indonesia Raya pun akan bangkit.. Amiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline