Paul Pogba, seorang pemain sepak bola yang pada suatu masa dianggap akan menjadi legenda, telah mengalami perjalanan karir yang penuh liku-liku. Pada usia 23 tahun, ia menjadi pemain termahal dalam sejarah saat bergabung dengan Manchester United dengan biaya transfer sebesar 105 juta poundsterling. Pogba diharapkan menjadi jantung klub untuk dekade berikutnya, namun kenyataannya tidak berjalan sesuai harapan.
Pogba memulai karirnya di klub lokal AJ Prancis Le Havre, di mana ia menjadi kapten tim u-16. Bergabung dengan akademi Manchester United pada tahun 2009, Pogba meninggalkan klub secara kontroversial dan bergabung dengan Juventus. Meskipun United diduga melakukan pendekatan ilegal, Pogba bebas untuk bergabung dengan klub Italia tersebut.
Bersama Juventus, Pogba mencapai puncak performanya. Ia membantu tim meraih sukses di tingkat domestik dan internasional. Pogba menjadi kapten tim u-20 Prancis dan memenangkan Piala Dunia U-20 pada 2013. Pencapaiannya semakin mengilap saat Piala Dunia 2014, di mana ia dinobatkan sebagai pemain muda terbaik.
Pada musim 2016-2017, Pogba kembali ke Manchester United dengan rekor transfer dunia. Meskipun awalnya menjanjikan, penampilannya di Euro 2016 mendapat kritik, dan Pogba mulai dianggap sebagai pemborosan uang. Posisinya sebagai gelandang serang berubah, dan Pogba lebih sering dimainkan sebagai gelandang bertahan.
Ketidakpastian masa depan Pogba mencuat pada musim panas 2019, dengan rumor kepindahannya ke klub besar seperti Juventus, Barcelona, dan Real Madrid. Namun, ia tetap bertahan di United dan mencatatkan peningkatan statistik di musim berikutnya di bawah asuhan manajer baru Ole Gunnar Solskjaer.
Namun, cedera sering menghantui Pogba, dan hubungannya dengan manajer Solskjaer memburuk. Pada musim 2022, Pogba akhirnya kembali ke Juventus dengan status bebas transfer. Namun, musibah tidak berhenti di situ. Saat bersama Juventus, Pogba mengalami cedera parah yang membawanya pada ujian doping positif. Klub mencoretnya dan menunggu keputusan resmi terkait larangan bermain.
Tidak hanya menghadapi tantangan di lapangan, Pogba juga menghadapi kisah kelam di luar lapangan. Upaya pemerasan dari saudaranya sendiri membuatnya berpikir untuk pensiun dini. Meski demikian, Pogba terus berjuang dan berharap dapat kembali normal.
Sekarang, pada usia 30 tahun, masa depan Pogba sepertinya berada dalam ketidakpastian. Dengan larangan bermain yang mungkin menunggunya, apakah kita akan melihat Pogba kembali menginjakkan kaki di lapangan sepak bola ataukah ini akhir dari karirnya yang penuh warna? Hanya waktu yang akan memberikan jawaban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H